Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ternyata Ngabalin yang (Berbuat) Makar

7 September 2018   16:39 Diperbarui: 8 September 2018   13:53 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ali Mochtar Ngabalin, Gambar CNN Indonesia

Hari berganti hari, bulan berganti bulan,tahun-pun akan berganti disaat jarum jam menunjukkan angka 00.00  diahir bulan Desember 2018,di saat itulah berganti tahun 2019

Tahun 2019, merupakan tahun bersejarah bagi perjalanan politik bangsa Indonesia karena pada tahun 2019, Negara Indonesia akan mempunyai Presiden yang ke 8 melalui Pilpres.

Untuk menuju terpilihnya Presiden yang ke 8 ini, bukan main gaduhnya karena masing masing kubu kandidat Presiden yang mencalonkan diri saling berdebat, saling bersahut sahutan, dan tak jarang saling serang, ada umpatan dan ada caci maki.

Fenomena baru yang terjadi dalam proses Pilpres 2019 ini sungguh menarik dengan mumculnya tagar (#). Yang satu bikin tagar #2019 GantiPresiden, yang satunya lagi bikin tagar #Jokowi2Periode. Lantas apa yang dicari dari tagar itu, tak lain adalah masing masing ingin menang dalam proses demokrasi Pilpres.

Namun patut disayangkan, kemunculan dari tagar ini, ternyata membawa dampak yang tidak baik, disitu ada persekusi, disitu ada cacian dan disitu ada juga yang men-memberikan setempel seolah tagar itu jahat.

Lebih disayangkan lagi, yang memberi setempel itu bukan hanya dari kubu calon, tetapi dari orang yang memegang otoritas di pemerintahan.

Seperti sudah diketahui oleh jutaan rakyat Indonesia, mister  Ali Mochtar Ngabalin yang biasa dipanggil Ngabalin sebagaimana bisa disaksikan melalui berbagai media, telah mengatakan bahwa #2019 GantiPresiden merupakan perbuatan Makar, tagar 2019 merupakan gerombolan pengacau negara.    

Lebih dari seratus persen saya tak sependapat dan tak percaya dengan omongan Ngabalin soal ini, bukan lantaran saya pernah belajar hukum di Fakultas Hukum, tetapi lebih pada sisi kenyataan. Sebaliknya saya justru mengatakan bahwa sebetulnya yang (berbuat) Makar adalah Ngabalin sendiri.

Kenapa saya mengatakan demikian, tentu saya punya argumen tersendiri, silahkan simak hingga ahir tulisan.

Soal Makar, bukan semata mata sebuah gerakan, tetapi sudah masuk pada sebuah label, yakni sebuah label tentang  kejahatan terhadap negara. Kalau zaman orde baru, lebih ngetop dengan nama subversive, kalau tidak percaya silahkan tanya kepada Heri Ahmadi, Maqdir Ismail yang telah merasakan bagaimana rasanya di setempel telah melakukan tindakan subversive itu.

Jika seseorang atau kelompok sudah dianggap melakukan makar, maka sudah dapat dipastikan, negara akan bertindak, polisi akan sibuk menangkapi orang orang yang dianggap makar, selanjutnya jika menurut penyelidikan ditemukan adanya unsur unsur dari perbuatan makar itu, polisi akan menindaklanjuti hingga ke proses Pengadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun