Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menelusuri Jejak Kemiliteran Brigjed Ki Syam'un (2)

29 Mei 2018   02:37 Diperbarui: 29 Mei 2018   02:50 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brigjend. Ki Syam'un, pendiri Al-Khairiyah Citangkil, foto www.intelijen.co.id.

Tidak dapat disangkal, jalan panjang Ki Syam'un dalam  mengembangkan dan memperjuangkan Pendidikan Islam, merupakan panggilan hati seorang  yang mewarisi darah kyai. Melalui Al-Khairiyah, Ki Syam'un berjuang untuk mengantisipasi dominasi penjajah  agar bangsa Indonesia tidak terbuai pendidikan yang dikembangkan Belanda. Maka dari itu, melalui Al-Khairiyah Ki Syam'un kemudian membuka sekolah HIS Al-Khairiyah.

Namun sebagai orang yang mempunyai darah pejuang anti pejajah,  Ki Syam'un tergerak juga untuk membela tanah air melalui jalur  kemiliteran, maka dari itu, ketika Jepang masuk ke Banten, tahun 1943 Ki Syam'un  bergabung dengan Pembela Tanah Air (PETA), sebuah badan perjuangan kemiliteran bentukan Jepang.  Lepas apapun latar belakang masuknya Ki Syam'un dalam PETA, yang pasti Ki Syam'un kemudian mendapat kepercayaan sebagai dai dan tyo.

Ki Syam'un dan Pembela Tanah Air (PETA)

Secara politis, pembentukan PETA merupakan langkah jepang menghadapi situasi perang dunia ke II dimana sekutu sedang mendapat angin,  Jepang yang  baru beberapa tahun menduduki Indonesia merasa  hawatir sehingga diperlukan bantuan dari para pemuda Indonesia untuk diterjunkan dalam bidang kemiliteran secara suka rela dengan alasan untuk mempertahankan tanah air  dimana seluruh anggota dan komandannya diambil dari pemuda pemuda Indonesia.

Menurut catatan, PETA di Banten pertamakali dibentuk terdiri dari Batalion I dipimpin Ki Syam'un, berkedudukan di Serang, Batalion II dipimpin E.Tarnaya berkedudukan di Malingping. Dalam perkembangannya Batalion I dipindah ke Labuan, sedangkan pimpinannya diserahkan kepada KH. Ahmad Chatib, sementara Ki Syam'un kemudian membentuk Batalion III dengan kedudukan di Serang dan membawahi kompi Cilegon, Merak dan Anyer. Anggota PETA sebelum terjun ke lapangan, pertama kali dilatih di Bogor sebagai markas PETA. Adapun pengiriman anggota PETA biasa dilakukan penglepasan oleh masyarakat seperti yang terjadi di Lewihdamar.

Meski PETA ini dibentuk oleh Jepang, bukan berarti anggotanya menjadi kaki tangan Jepang, justru dengan adanya PETA ini menambah semangat patriotisme anti penjajah dan semangat untuk merdeka. Ini terbukti dengan adanya pemberontakan Batalion PETA di Blitar terhadap pasukan Jepang pada bulan Februari 1945 dipimpin oleh Soeprijadi.

Dalam kedudukannya sebagai Dai Dan Tyo, Ki Syam'un pernah ikut terjun langsung dalam pertempuran di Bojong melawan sekutu.  Dalam kaitannya dengan perjuangan Kemerdekaan, Ki Syam'un tak segan segan memerintahkan kepada anggotanya ikut melucuti persenjataan yang dimiliki oleh pasukan jepang.

 

Ki Syam'un dan Kemiliteran Indonesia.

Tanggal 17 Agustus 1945, di proklamirkan Kemerdekaan. Proklamasi Kemerdekaan ini menandakan berdirinya sebuah negara baru di Kawasan Asia yakni Negara Republik Indonesia. Dalam proses mempersiapkan berdirinya Negara Republik Indonesia itu, salah seorang murid Ki Syam'un ikut berperan dalam merumuskan UUD 1945 yakni Ki Fatah Hasan yang menjadi anggota BPUPKI. Atas jasanya itu Ki Fatah Hasan yang ikut bergerilya saat Agresi Belanda dan hingga kini tak ditemukan jejaknya, dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Terkait dengan adanya Kemerdekaan ini, maka pada tanggal 18 Agustus 1945, Jepang kemudian membubarkan PETA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun