Mohon tunggu...
Moch. Marsa Taufiqurrohman
Moch. Marsa Taufiqurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum (yang nggak nulis tentang hukum)

Seorang anak yang lahir sebagai kado terindah untuk ulangtahun ke-23 Ibundanya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bauran Usaha Memperkuat Daya Beli Masyarakat di Tengah Pandemi

8 Mei 2020   13:11 Diperbarui: 8 Mei 2020   13:13 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

0 Advanced issue found▲ 

Ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja, terbukti dari menurunnya daya beli masyarakat. Isu ini menjadi sebuah topik yang hangat karena hal ini menjadi tulang punggung dalam perekonomian Indonesia. Apalagi Indonesia tidak bisa mengharapkan dari proses ekspor karena Pasar Global pun sedang lesu. Pada akhir tahun 2019, pertumbuhan ekonomi ada di angka 5,02 %. Proyeksi perlambatan ini diperkuat dengan adanya peningkatan harga di barang, namun di barang lain harga malah menjadi stuck.  

Hal tersebut diperburuk dengan adanya enyebaran wabah Covid-19 yang menjadi pandemik dunia, menyebabkan perlambatan kondisi ekonomi internasional maupun domestik. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga telah mengirim sinyal bahwa penanganan perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 akan lebih rumit dibandingkan tahun 2008. Oleh sebab itu, pemerintah telah mempersiapkan seti daknya tiga stimulus ekonomi pada Maret untuk membantu melindungi perekonomian nasional terhadap dampak Covid-19

Tidak hanya mendukung sisi industri, pemerintah juga telah memikirkan strategi agar daya beli masyarakat, terutama bagi yang berpenghasilan menengah ke bawah, dapat ditopang dengan baik. Pada awal Maret lalu, pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan ekonomi pertama untuk meredam efek merebaknya Covid-19, tapi lebih ditujukan terhadap supply-chain industri yang terdampak seperti pariwisata, pinjaman dan maskapai penerbangan. 

Terbatasnya lapangan pekerjaan juga memberikan efek terhadap tingginya angka pengangguran yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran. Semakin turunnya kesejahteraan masyarakat karena menganggur tentunya akan menurunkan keinginan seseorang dalam membeli barang. Kenaikan harga di beberapa komponen perekonomian menjadi hal yang sensitif sehingga apabila ada hal kecil yang berjalan tidak semestinya akan membuat pengaruh yang besar kepada perekonomian. Covid-19 juga berisiko menaikkan inflasi. Inflasi menjadi suatu permasalahan yang cukup pelik yang dirasakan oleh berbagai macam negara. mengingat banyak faktor yang membuat inflasi ini terjad.

Berbagai Usaha Memperkuat Daya Beli Masyarakat

Namun pemerintah juga telah menyiapkan kebijakan yang menitikberatkan pada rakyat yang kondisi ekonominya rentan, melalui penambahan dana bantuan sosial dan relaksasi terhadap pinjaman masyarakat. Tidak dapat dimungkiri efek merebaknya virus korona, berdampak langsung bagi mereka yang berada di sektor informal. Menurut data BPS, mereka menjadi bagian dari masyarakat yang rentan kondisi ekonominya karena sangat bergantung pada upah harian dan tidak semuanya memiliki dana cadangan. 

suarabali.com
suarabali.com

Kebanyakan dari mereka juga tidak memiliki asuransi kesehatan, jiwa maupun ketenagakerjaan. Selain itu, inflasi diperkirakan akan meningkatnya diakibatkan lonjakan mendadak terhadap permintaan makaman pokok yang menyebabkan harga lebih tinggi. Belum lagi masyarukat Indonesia yang mayoritas muslim yang menjalani bulan Ramadan dan merayakan Idul Fitri, sehingga konsumsi belanja masyarakat juga akan meningkat. 

Oleh karena itu, pemerintah perlu membantu mendorong daya beli masyarakat rentan yang jumlanya diperkirakan sebanyak 89 juta jiwa di Indonesia. Program bantuan s0sial (bansos) pemerintah Indonesia saat ini berfokus utama kepada Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang pertama kali diperkenalkan pada takun 2011 dan sejak 2014 telah menjadi transfer nontunai bersyarat. 

Pemberian stimulus kepada rumah tangga termiskin yang jumlahnya kira-kira sekitar 29,3 juta orang yang dilakukan pemerintah menjadi tepat. Pemerintah juga melakukan pemberian stimulus dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada kelompok komunitas terdampak seperti komunitas pedagang pasar dan para pekerja ojek online terutama bagi mereka yang daerahnya berdampak paling besar dari Covid-19, seperti DKI Jakarta dan sekitarnya.

Pada Januari 2020, penerima bantuan PKH adalah 9 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan bantuan BPNT pada 15,2 juta KPM. Adapun mekanisme penyaluran bantuan dilakukan melalui transfer 4 kali setahunn atau setiap triwulan. Menurut Departemen Keuangan, penyaluran program bantuan sosial tumbuh 35,2% atau Rp 31,9 triliun pada Februari 2020. Program BPNT, atau yang lebih popular dikenal sebagai program Sembako, mengalami peningkatan bantuan dari Rp 110.000 per KPM per bulan lalu tahun, menjadi Rp 150.000 per KPM per bulan tahun ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun