Mohon tunggu...
Moch. Marsa Taufiqurrohman
Moch. Marsa Taufiqurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum (yang nggak nulis tentang hukum)

Seorang anak yang lahir sebagai kado terindah untuk ulangtahun ke-23 Ibundanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di dalam Restu dan Janji

24 Juli 2019   07:02 Diperbarui: 24 Juli 2019   07:29 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.suaramuhammadiyah.id

Saat indahnya cahaya rembulan , dan bintang bersinar di gelapnya malam, Kulihat impian bersamamu. Ketika sunyinya malam disambut indahnya senang di pagi ini, Kurasakan indahnya pesonamu.

Tapi aku takut, semua harapan, dan  impian bersamamu, hanyalah sebatas mimpi, dan harapanku tiada tercapai. Andai semua itu nyata, kurasakan betapa sempurnanya hidup ini jika kau ada di sisiku.

            Terlihat bayang-bayang atap rumah di dalam mata anak remaja itu, terbangun, tersadarkan, diatas sandaran empuk di ruangan itu. Tampak kebingungan, dan keheranan dalam wajahnya.

            "Alhamdulillah, rupanya kamu telah siuman"

            "Anda siapa? saya dimana? kenapa saya ada disini?"

            "Saya pak Ahmad, kamu sudah 4 hari tidak sadarkan diri, nama kamu siapa nak?"

            "Nama? nama saya?"

            Pesisir paling selatan pulau Kalimantan, menjadi saksi kecelakaan besar, meledak dan tenggelamnya sebuah kapal. Tiada seorangpun yang selamat selain remaja ini, kedua orangtuanya juga tidak selamat dalam kecelakaan itu. Perjodohan keluarga yang mengantarkannya ke Kalimantan, namun, amnesia menimpanya, hilang seluruh ingatannya, termasuk amanat dari orang tuanya, amanat berupa restu dari seorang kiai di Banyuwangi, untuk menikahi Neng Nadhil putri dari kiai Yusuf, seorang pemuka agama di Kalimantan.

            "Iya, nama, kamu tidak tahu siapa namamu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun