Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
[1] Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti "menuntun, mengarahkan, atau memimpin" dan awalan e, berarti "keluar". Jadi, pendidikan berarti kegiatan "menuntun ke luar". Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.
Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan.[2] Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.Â
Akan tetapi virus covid-19 sudah  satu tahun lebih melanda negara indonesia dan juga melanda seluruh dunia termasuk negara kita. Covid-19 atau corona virus telah menjadi momok menakutkan dan sangat mempengaruhi semua sektor termasuk pendidikan. Indonesia termasuk negara kemampuan literasi membaca,sains, dan matematika sangat rendah, hal ini menjadi acuan untuk Indonesia agar lebih melek literasi termasuk siswa dan mahasiswa untuk lebih menyongsong literasi.Â
Oleh karena itu Universitas Pendidikan Indonesia membuat program KKN UPI Gelombang 2 2021 bertema Literasi.
Saya melaksanakan KKN dengan program literasi di SDN 137 CIJEROKASO, dan melakukan pembelajaran secara daring di kelas 1A untuk sistem yang saya buat dengan menghadirkan literasi baca dan mengenalkan keanekaragaman budaya yang ada di indonesia dengan menyesuaikan kepada anak kelas 1 sekolah dasar.Â
Contohnya :Dengan begini diharapkan siswa dapat mengetahui mengenai budaya nya sendiri dan suatu saat dapet di lestarikan agar tidak punah, tentunya pembelajaran daring seperti ini memang kurang efektif akan tetapi hal ini bisa saja berubah efektif bila adanya peran orang tua sebagai pendamping siswa di rumah agar siswa bisa senyaman mungkin menerima materi tentang literasi baca tulis
