Memahami Fungsi dan Prinsip Bimbingan Konseling

Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan seperti kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab dan dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.  

Namun, di sisi lain sebagai individu yang berinteraksi dengan lingkungan, siswa juga tidak dapat lepas dari masalah. Menyadari hal itu siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat bertindak dengan tepat dan sesuai potensi yang ada pada dirinya. Sekolah merupakan institusi pendidikan yang tidak hanya berfungsi untuk memberikan pengetahuan tetapi juga mengembangkan keseluruhan kepribadian seorang siswa.

Sebelum merujuk kepada pembahasan Tujuan, Fungsi dan Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling. Sedikit mengingatkan tentang apasih bimbingan dan konseling itu? Bimbingan Konseling adalah sebuah proses yang berkesinambungan untuk bertujuan agar individu dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara optimal sesuai kemampuannya.

Tujuan Bimbingan Konseling yaitu :

1) Agar individu dapat melakukan perubahan pada perilaku individu tersebut sehingga dapat memungkinkan hidupnya akan lebih produktif dan memuaskan agar dapat merencanakan perekembangan kariernya serta kehidupannya di masa yang akan datang.

2) Agar dapat membantu kebutuhan psikologis individu serta merealisasikan keinginan dan mengembangkan kemampuan potensinya.

Adapun Fungsi Bimbingan Konseling yaitu

• Fungsi Pengembangan dan penyaluran, yaitu konseler dapat mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki individu supaya bakat yang dimiliki oleh individu tersebut dapat tersalurkan.
• Fungsi Adaptasi, yaitu konseler dapat membantu individu untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang, minat, kemampuan dan kebutuhan individu dengan menggunakan informasi yang memadai.
• Fungsi penyesuaian, yaitu konseler dapat membantu individu menemukan penyesuaian jati diri dan perkembangannya secara optimal di lingkungan sekitarnya.

Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling, yaitu:

• Bimbingan adalah suatu proses yang membantu individu agar mereka dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
• Bimbingan hendaknya berfokus pada individu yang di bimbing.
• Bimbingan harus luwes dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbingnya.
• Bimbingan dan Konseling diperuntukkan bagi semua konseler yang berarti bahwa bimbingan ini baik yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah dalam hal ini menggunakan pendekatan yang di dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan.
• Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga guru-guru dan kepala sekolah/madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing.