Mohon tunggu...
Mochammad Ronaldy Aji Saputra
Mochammad Ronaldy Aji Saputra Mohon Tunggu... Guru - Pelajar Sepanjang Hayat

Guru Sejarah MAN 2 Kota Malang Anggota Pergunu (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Penamaan "Muhammad" kepada Rasulullah SAW

8 November 2020   16:27 Diperbarui: 8 November 2020   16:35 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama merupakan sebuah penanda yang memiliki makna. Pemberian nama juga sekaligus doa orang tua yang memiliki harapan besar bagi anaknya. Lalu bagaimana dengan Rasulullah SAW mengapa diberi nama Muhammad? Pastinya terdapat makna penting dari nama Muhammad yang diberikan oleh orang tua Rasulullah SAW.

Penamaan Muhammad kepada Rasulullah SAW terucap pertama kali oleh sang kakek Abdul Muthalib. Dalam kitab ar-Rad al-Unuf wa Ma'ahu as-Sirah Nabawiyyah li ibni Hisyam karya ulama Maroko yang bernama Imam Abu Qasim al-Suhaili dijelaskan bahwa orang-orang Makkah mempertanyakan pada Abdul Muthalib tentang nama yang diberikan pada cucunya itu. Hal ini disebabkan karena beberapa kerabat Abdul Muthalib tidak ada yang menggunakan nama Muhammad.

Abdul Muthalib mendapatkan nama Muhammad melalui mimpinya. Dalam mimpi itu Abdul Muthalib melihat rantai dari emas keluar dari punggungnya dimana ujung rantai menyebar ke langit, bumi, timur dan barat. Rantai itu berubah menjadi pohon yang setiap daunnya mengeluarkan cahaya, dan penduduk bumi di barat dan timur semuanya tergantung kepadanya. Dari mimpi itu ditafsirkan bahwa akan dilahirkan seorang anak dari tulang punggunnya yang akan diikuti manusia dari timur dan barat kemudian penduduk langit dan bumi akan memujinya. Dari mimpi itulah Abdul Muthalib menamai Rasulullah SAW bernama Muhammad.

Ibnu Hisyam dalam kitab Sirah Nabawiyah memberikan penjelasan bahwa ibunda Rasulullah SAW, Siti Aminah pernah didatangi malaikat pada saat mengandung. Malaikat tersebut menyampaikan  "Sesungguhnya kau sedang mengandung pemimpin umat ini. Maka, ketika ia terlahir ke dunia, ucapkanlah, 'aku memohon perlindungan untuknya kepada Tuhan yang Maha Esa, dari kejahatan setiap orang yang hasud,' dan namai ia Muhammad."

Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor dalam Channelnya Ahbaabul Musthofa Channel memberikan penjelasan bahwa nama Muhammad itu langka. Sebelum adanya Nabi Muhammad nama Muhammad itu belum didengar oleh masyarakat Arab. Nama Rasulullah terkenal ada dua yaitu Muhammad dan Ahmad. Di Bumi terkenal dengan nama Muhammad sedangkan di langit dikenal dengan Ahmad.

Sebagian para Wali berpendapat mana yang lebih afdhol Muhammad dan Ahmad? Muhammad lebih afdhol karena orang yang terpuji (mahmud) berasal dari isim maf'ul yang artinya dicintai oleh Allah sebelum dilahirkan. Sedangkan Ahmad (berusaha menjadi orang terpuji). Ada yang telah dicintai oleh Allah dan berusaha dicintai oleh Allah. Sedangkan Ahmad lebih afdhol karena isim tafdhil (af'al). Walhasil baik nama Muhammad maupun Ahmad, dia (Rasulullah SAW) paling afdhol karena telah dicintai oleh Allah dan juga berusaha yang paling dicintai oleh Allah SWT, tutur Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor.

Penamaan Muhammad kepada Rasulullah SAW juga memiliki makna rahasia. KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau dikenal dengan Gus Baha memberikan penjelasan bahwa dalam kitab Dalail An Nubuwah terdapat hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad ketika bercanda kepada para sahabatnya, Nabi memberikan penjelasan kepada para sahabatnya tentang mengapa Allah memberikanku nama Muhammad. Kemudian para sahabat bertanya, mengapa wahai Ya Rasulullah? Lalu Rasulullah menjawab agar kaum kafir bingung. Ketika Abu Jahal dan Abu Lahab mengolok-olok Nabi Muhammad dengan kata Muhammad pembohong, Muhammad penipu. Padahal mereka orang Arab mengerti makna Muhammad berarti orang yang dipuji. Jadi ketika Abu Lahab dan Abu Jahal kalau memanggil hai orang yang terpuji, kamu itu bohong kan paradoks semua, tutur Gus Baha.

Imam Abdirahim bin Ahmad Al Qadhiy dalam kitabnya Daiqoqul Akhbar memberikan keterangan makna Ahmad dan Muhammad. Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan makhluknya sholat sebagaimana gambar tulisan "Ahmad" yaitu: (1) berdiri seperti huruf "alif", (2) ruku' seperti huruf "ha", (3) sujud seperti huruf "mim", dan (4) duduk seperti huruf "dal". Kemudian Allah SWT menciptakan makhluk seperti gambar tulisan "Muhammad", yaitu: (1) kepala, bulat seperti huruf mim pertama, (2) badan seperti huruf Ha, (3) perut seperti huruf mim yang kedua, dan (4) kedua kaki seperti huruf dal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun