Mohon tunggu...
bukankyy
bukankyy Mohon Tunggu... Desainer - musisi

Hobi musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Per(ih gening lur)juangan

7 November 2022   23:07 Diperbarui: 7 November 2022   23:15 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ini kisah laki laki yang selalu dipaksa kuat oleh keadaan yang gini gini aja. ia memikul banyak ekspektasi keluarga dan banyak tanggung jawab.

keluarga yg selalu menuntut ia lebih sukses dari saudaranya tanpa ada support dari mereka, yg selalu dicaci maki sekecil apapun kesalahannya.

yg selalu diungkit kesalahan pada masa lalunya.

rumah terakhir tidak pernah mempercayainya. ia pandai menyembunyikan segala sesuatu yg ia alami dengan tertawa dan tersenyum.

sampai tidak ada seseorang pun yg mempercayai apa yg ia alami. padahal ia selalu berharap ada yg bisa memahami isi otaknya dan selalu mendengarkannya.

kebahagiaannya sederhana hingga orang lain berkata "gitu doang udah seneng" namun ia hanya tersenyum dan didalam hatinya ia selalu berbicara "hey kebahagiaan orang beda beda sob"

tidak ada yg tau soal perasaan dan pikirannya. Ia hanya berusaha untuk terus terlihat baik baik saja.

Hah. Fisik lemah,pikiran penat,masalah yg tak kunjung usai dan hati yg rapuh.

Aku rasa ingin menghilang sejenak dari kerumitan kerumitan hingar bingar bumi ini, ingin sedikit mengistirahatkan badanku dan pikiranku.

Aku lelah dengan semua sandiwara dihidupku.

Ya Rabb, I fight with the hope that my family and I want, please make it easy and make me strong.

sulit, tapi bismillah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun