Mohon tunggu...
Mochammad Ariq Ajaba
Mochammad Ariq Ajaba Mohon Tunggu... Pramusaji - Mahasiswa Pemikiran Politik Islam IAIN Kudus

Seorang mahasiswa yang berusaha peduli tentang dunia perpolitikan di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Peluang dan Tantangan Menjadi Seorang Pemimpin di Era Digital

23 Juni 2020   08:00 Diperbarui: 23 Juni 2020   08:07 2245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Pemimpin dengan Segudang Kemampuannya (Sumber: PepNews.com)

Bekerja bersama tim dan berinteraksi dengan banyak anggota perusahaan menjadi salah satu cara untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya terjebak pada status, tetapi juga melakukan aksi sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan. And the last, setelah memikirkan dan menerapkan pengetahuan, tahap terakhir ialah konsisten. Agar tetap pada satu tujuan yang telah disepakati bersama.

Untuk karakter seorang pemimpin pada era digital ini, seperti yang sudah dijelaskan oleh Samsul Ode,S.IP,M.Si. Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas 17 Agustus Jakarta, dalam diskusi online yang diselenggarakan oleh HMPS Pemikiran Politik Islam IAIN Kudus tanggal 25 April 2020, ada beberapa karakter-karakter diantaranya ialah dapat berkomunikasi dengan mudah terhadap seluruh anggota-anggotanya. 

Lalu, memiliki ide dan inovasi yang tak terbatas, mungkin tidak semua pemimpin memiliki karakter tersebut namun alangkah baiknya berusaha. Selanjutnya, seorang pemimpin berperan dalam pelaku perubahan, tentunya perubahan pada objek yang ia pimpin menuju perubahan yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Dan terakhir, seorang pemimpin dapat memotivasi dan menginspirasi banyak orang, khususnya anggota-anggotanya.

Bagaimana tentang tantangan pada seorang pemimpin pada era digital ini? Begitupun juga beliau memiliki statement-statement yang menyatakan tantangan yang harus pemimpin kuasai. Tantangannya ialah seorang pemimpin harus mampu memiliki kemampuan negosiasi yang baik. 

Lebih spesifiknya lagi mampu membuat perbandingan mengenai suaru keputusan untuk menimbang-nimbang mana yang lebih pantas diterapkan. Jadi tidak serta merta monoton mengikuti arus waktu saja. 

Lalu, seorang pemimpin harus mampu memiliki kemampuan membangkitkan semangat. Tentunya, ditujukan oleh anggota-anggotanya. Itu artinya seorang pemimpin harus menjauhi kata down di dalam dirinya. 

Karena pemimpin lah yang nantinya yang selalu menyemangati anggota-anggotanya untuk mewujudkan satu tujuan yang mereka inginkan. Lebih lanjut lagi, pemimpin harus menguasai perkembangan IPTEK.  Zaman sekarang yang sangat maju, sudah seharusnya beradaptasi oleh majunya IPTEK.

Tidak hanya itu, seorang pemimpin mampu mengambil sebuah keputusan yang tepat disaat masa kritis. Ini yang sulit ditemukan oleh pemimpin dimasa sekarang. Dimana disaat pikiran, tenaga, waktu sudah terkuras tentunya sangat mustahil mengambil keputusan yang tepat dengan pikiran yang jernih. 

Sudah semestinya pemimpin mempunyai rencana-rencana ganda supaya dapat mampu mengambil keputusan yang tepat dikala masa kritis. Lugas dalam tindakan bijaksana dalam bersikap. 

Ya, kalimat tersebut sudah sepatutnya diterapkan oleh seorang pemimpin selama ia memimpin di sebuah kepemimpinan. Selanjutnya, seorang pemimpin mampu menempatkan orang lain pada posisi dan pekerjaan yang tepat. 

Itu artinya disaat ada sebuah seleksi perekrutan, pemimpin harus betul-betul menyeleksi di tempat mana orang-orang tersebut ia posisikan, tentunya sesuai bidang-bidang yang sedang dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun