Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sapa

2 Februari 2016   14:23 Diperbarui: 2 Februari 2016   14:50 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kang Sapa jatuh!" 

"Kang Sapa jatuh?"

"Iya.  Kang Sapa jatuh."

Tari sedang nyuci di kali saat itu.  Warno lari terbirit-birit menyampaikan kabar itu kepada Tari.  Dan Tari seperti linglung.  Berdiri dan lari pulang.

Di rumah sudah banyak orang berkumpul.  

"Sing sabar, ya, Tar."

"Tawakal, ya."

Dan kejadian itu masih terlukis jelas di ingatan Tari.  Saat kemudian Sapa tak bisa diselamatkan.  Dan meninggal.  Tidak sebetulnya Sapa tidak meninggal.

Malam itu.  Saat kelam.  Tari diam-diam mengambil pisau itu.  Tari tusukan pelan-pelan.  Pada luka menganga yang ada di perut Sapa.  Luka saat Sapa jatuh dan tertusuk batang bohon turi yang baru diapngkas.  Sapa hanya mengerang.  kemudian diam.  Karena Sapa tahu.  Kalau dia terlalu lama sakit, maka yang akan menumpuk hanyalah hutang.  Maka Sapa pun merelakan diri saat Tari dengan air mata yang meleleh, melesapkan ujung pisau itu di perutnya.

Tak ada tahu.  Orang-orang kampung hanya tahu kalau Sapa kemudian meninggal.  Karena terjatuh dari pohon kelapa.  Saat hujan deras mengguyur kampungnya.  Saat Sapa harus mengambil nira.

Dan ingatan ini juga masih ada di ujung ingatan Tari. Hingga kini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun