Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Menerobos Masa Depan

Guru. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seorang Tokoh dan Para Pengikutnya

19 Mei 2025   10:59 Diperbarui: 19 Mei 2025   10:59 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari-hari terakhir ini, banyak dibanjiri konten tentang tokoh yang menempuh jalur populis.  Karena populis maka banyak sekali pengagumnya. 

Dunia menjadi begitu gampang bagi para penganut jalur populis.  Seakan akan segala persoalan dapat diselesaikan segera.  Maka, pengikutnya semakin kagum.  Dan tak bisa lagi melihat bahwa apa yang dilakukan oleh pejabat yang dikaguminya hanyalah jalan pintas yang akan semakin memperkeruh persoalan. 

Misalnya saja, ketika tokoh populis tersebut mengirim anak-anak yang dikategorikan sebagai nakal ke barak barak militer.  Para pengagumnya langsung mengamini jalan tersebut sebagai jalan terbaik satu satunya. 

Ketika dikritik,  maka para pengagumnya akan menghujat pengkritik dengan cara yang kadang di luar nalar.  Pribadi pengkritik yang disasar.  Seolah hendak berpesan,  awas kalau berani mengkritik. 

Peristiwa seperti di atas sepertinya akan terus berulang.  Padahal kita sudah pernah merasakan akibat dari sikap kagum pada tokoh populis tanpa berani mengkritik nya. Yang pada akhirnya,  konstitusi bahkan diutak atik untuk kepentingan dirinya. 

Semoga bangsa semakin menyadari.  Bahwa tak ada jalan pintas untuk sebuah masalah.  Jalan pintas hanya akan menjerumuskan kita pada masalah ikutan yang tak kalah runyamnya. 

Mari kita hadapi masalah dengan kepala dingin.  Ambil langkah panjang menuju perbaikan yang mendasar. 

Bisakah?

Pasti bisa. Ajari anak-anak kita berpikir kritis sehingga mampu menghentikan para petualang politis licik yang mencari panggung. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun