Akhirnya, saya putuskan menulis tulisan sensitif ini ketika melihat tak ada pemberitaan di koran mana pun. Bahkan koran maya yang biasanya berkejaran antara waktu dan click bait pun tak ada yang berani memberitakan berita yang satu ini.Â
Awalnya, Erick Tohir datang sebagai calon ketua umum. Bahkan kabarnya, kans Erick Tohir untuk memenangkan kontestasi menuju PSSI 1 sudah tak terbendung lagi.Â
Harapan besar memang dipikul Erick. Selama ini, belum ada yang mampu benar-benar membersihkan PSSI dari mafia bola. Sehingga kondisi bola tanah air bahkan sudah menduduki kasta paria hanya untuk wilayah asia Tenggara.Â
Erick yang sekarang masih menjabat sebagai menteri BUMN memang sibuk. Akan tetapi, kemampuan beliau untuk memperbaiki performa PSSI dianggap akan berhasil karena keberhasilan beliau juga ketika membenahi BUMN BUMN yang kacau balau selama ini.Â
Ketum PSSI tak digaji. Sehingga kita dapat mengukur bahwa setiap orang yang mendaftarkan diri menjadi ketum PSSI pasti orang yang sudah tak berkebutuhan khusus terhadap materi. Â Lagi lagi, Erick menjadi orang yang tepat.Â
Eh, malah ngelantur.Â
Kejadiannya begini. Setelah selesai menemui entah siapa, Erick Tohir akan kembali ke kantor nya di kementerian BUMN.Â
Setelah masuk mobil, seperti biasa, tukang parkir langsung muncul. Tanpa permisi dia langsung menyuruh Erick mundur.Â
Pada awalnya Erick tidak mau mundur karena tekadnya udah bulat (kalimat ini hanya untuk membuat seru cerita). Tapi di depannya berdiri kokoh tembok. Gak mungkin ditabrak karena sama dengan bunuh diri.Â
Erick pun mundur sesuai arahan tukang parkir. Begitu cerita Erick Tohir mundur.Â