Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nasib AHY dan Tragedi Kader Partai

5 Februari 2023   17:44 Diperbarui: 5 Februari 2023   17:55 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah ngotot beberapa bulan memperjuangkan AHY sebagai kader partai Demokrat untuk menjadi bacawapres Anies, akhirnya ngalah juga. Karena, kengototan Demokrat akan menjadi malapetaka bagi koalisi perubahan yang sudah gagal mendeklarasikan capres pada beberapa bulan lalu. 

Nasib AHY yang gagal menjadi bacawapres merupakan tragedi sebuah partai. Dalam hal ini partai Demokrat. Ada kelemahan di dalam partai dalam membentuk kepemimpinan para kadernya. 

Sebetulnya, bukan hanya Demokrat. Setali tiga uang, tentunya juga PKS. Setelah Demokrat memundurkan kengototan bacawapres dari kadernya, PKS mengambil langkah serupa. PKS tidak lagi menawarkan harga mati untuk Ahmad Heryawan mendampingi Anies Baswedan. 

Koalisi perubahan bisa langsung ambruk sebelum berkembang justru ketika partai pendukung koalisi mencalonkan kadernya. Sesuatu yang patut disesali. 

Dalam koalisi perubahan ada Nasdem juga kan? 

Nasdem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres untuk pemilu 2024. Langkah gercep yang membanggakan dan sekaligus mengagetkan. Bukan hanya itu, tapi juga memprihatinkan. Kenapa memprihatinkan? 

Semua orang tahu jika ketua umum partai Nasdem adalah Surya Paloh. Ketua Umum adalah orang terkuat dalam sebuah partai. Jika ada pemilu seharusnya partai menjagokan orang terkuatnya. Bukan orang lain. 

Anies Baswedan ternyata orang luar. Bukan kader partai Nasdem. Sehingga pertanyaan tentang kaderisasi dalam partai Nasdem sangat dipertanyakan. Kenapa tidak ada satu pun yang layak dicalonkan? 

Untung kita punya PDI-P yang berhasil mendudukkan kadernya sebagai presiden. Bahkan Jokowi sebagai kader PDIP sudah mengulangi keberhasilan untuk yang kedua. 

Demikian juga dengan Gerindra. Dari sejak berdiri, Gerindra selalu mengirimkan nama ketua umum nya sebagai calon, baik wapres maupun presiden. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun