Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Hati-hati dengan Kehamilan Kedua

1 Februari 2023   09:53 Diperbarui: 1 Februari 2023   09:59 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu hamil. (Diolah kompasiana dari sumber: Shutterstock via kompas.com)

Terkadang kita lupa, bahwa anak berkaitan banget dengan pendidikan. Setiap anak seharusnya mendapatkan pendidikan yang terbaik sebagai bekal masa depan mereka. Demikian juga dengan anak- anak kita, jelasnya. 

Ketika menikah, biasanya sudah terpikirkan kapan akan mulai program kehamilan. Ada yang ingin segera memiliki momongan. Tapi, tidak sedikit juga yang menunda momongan. Bergantung pilihan masing-masing setelah bersepakat berdua, tentunya. 

Kehamilan bukan persoalan suami saja atau istri saja. Istri harus siap dengan kehamilan. Demikian juga dengan sang suami yang harus siap dengan kehamilan istrinya. 

Anak pertama bisa lahir di tahun pertama pernikahan. Bisa juga di tahun tahun berikutnya. Lagi lagi, sangat bergantung pada kesepakatan dan kesiapan setiap pasangan. 

Yang menjadi titik lihat dalam tulisan ini, bukanlah kehamilan pertama, tapi kehamilan kedua. Apakah kehamilan kedua juga perlu perencanaan? 

Jelas perlu juga. Memang lebih ringan secara psikologis karena sudah pernah menghadapi kehamilan pertama. 

Hanya saja, bagaimana hubungan nya dengan pendidikan? 

Ini yang kurang diperhatikan. Sehingga kehamilan kedua dilakukan kapan saja. Akhirnya, bermasalah ketika anak sudah mulai bersekolah. 

Saat masuk SD tentu tidak bermasalah. Biasanya mulai bermasalah ketika memasuki sekolah menengah. 

Jika jarak antara anak pertama dengan anak kedua 3 tahun, maka pada saat anak pertama lulus SMP, anak kedua lulus SD. Dan pada saat anak pertama memasuki kampus, anak kedua masuk SMA. 

Biaya pendidikan saat ini tidak murah. Jika masuk ke sekolah swasta yang bagus. Masuk sekolah negeri lebih murah, bahkan di beberapa daerah sudah gratis, seperti di Jakarta. 

Hanya saja, bersekolah di sekolah negeri yang gratis terkadang hanya dapat serba minimalis. Untuk mendapatkan lebih harus memasuki lembaga lain. Tetap dengan biaya yang tidak sedikit. 

Pada saat pendaftaran sekolah berbarengan antara anak pertama dan kedua, maka orang tua harus sudah bersiap dengan tabungan. Jika tanpa tabungan, maka lumayan terbebani. 

Oleh karena itu, kehamilan kedua sebaiknya tidak dilakukan pada 3 tahun sesudahnya. Bisa dikurangi atau dilebihkan. Sehingga mereka tidak berbarengan lulus sekolah dan pendaftaran ke sekolah berikutnya. 

Ya, kehamilan juga berkaitan banget dengan pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun