Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Permainan yang Sangat Berbahaya

18 November 2022   06:22 Diperbarui: 18 November 2022   06:24 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada yang ingin perang. Tak ada yang setuju perang sebagai solusi mengatasi setiap persoalan. Tapi, perang terus saja ada. 

Terlalu banyak kerugian akibat perang. Dan yang paling menderita, tentunya para rakyat jelata. Jangankan tempat berteduh, untuk persoalan makanan saja mereka pasti kekurangan. 

Kita bisa melihat bagaimana nasib anak anak di Suriah. Mereka kehilangan segalanya. Bahkan masa depannya. 

Negara yang terlibat perang, pasti akan menggunakan segala daya untuk memenangkan perang. Kehidupan warga menjadi terabaikan. 

Perang Rusia Ukraina bahkan menjadikan penduduk dunia terdampak.  Ketika dunia terdampak maka mereka yang rentan yang akan menjadi paling menderita. 

Salah sasaran, bisa disengaja bisa juga tidak. Salah sasaran bisa menjadi pertanda bahwa perang memang dapat sewaktu-waktu melebar melewati batas apa pun. 

Jika ketegangan sudah tinggi, segala apa pun bentuk provokasi akan segera menjadi bencana yang lebih besar. Oleh karena itu, upaya untuk meredam prrang memang menjalan terbaik. 

Diplomasi sebaiknya dijalankan dengan baik. Kemampuan untuk mencari kebaikan bersama tanpa perang sudah seharusnya menjadi jalan satu satunya. 

Semoga rudal yang salah sasaran, bukan pemicu perang dunia yang kembali terbuka kemungkinan nya. 

Semoga para pemimpin dunia masih waras dan berpegang pada nuraninya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun