Sebetulnya bagus juga dengan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu jauh jauh hari antara Golkar, PAN, dan PPP. Karena persiapan pemilu akan lebih matang jika digagas lebih lama.Â
Partai lain yang sudah mulai berkoalisi adalah Gerindra dengan PKB. Sehingga peserta pilpres dapat dipastikan akan lebih dari dua karena masih dimungkinkan untuk munculnya koalisi lain.Â
Persyaratan ikut pilpres memang berat. Tak ada partai yang dapat mengusung calon presiden sendirian, kecuali PDIP. Tapi, tak mungkin juga PDIP maju pilpres sendirian. Terlalu berat beban itu untuk dipikul sendirian.Â
PKS dan Demokrat sudah dapat dipastikan tak mungkin ikut gerbong PDIP. Banyak sekali hal yang membuat mereka tak mungkin jalan seiring. Meskipun politik sering dimaknai sebagai perang kepentingan belaka. Jika kepentingan sama, maka ideologi atau apa pun nilai prinsipnya, pasti akan lebih dulu ditaruh di kantong saku paling dalam.Â
Kemungkinan besar koalisi berikutnya adalah antara Demokrat dengan PKS. Sayangnya mereka belum percaya diri untuk maju berdua. Mereka kemungkinan akan mengajak Nasdem untuk masuk dalam koalisinya.Â
Berarti, PDIP mau tak mau akan sendiri?Â
Belum tentu juga. Bisa jadi, PDIP akan masuk bersama Gerindra untuk menjadi cawapres. Karena, PDIP tak mungkin lepas  dari kekuasaan Puan. Nah  Puan akan mendampingi Prabowo sebagai cawapres.Â
Dalam hal demikian, Ganjar yang memang tidak punya partai menjadi kehilangan kesempatan untuk ikut berkompetisi karena tidak tersisa partai lain.Â
Berarti koalisi akan ada 3 jika kondisi seperti ini terjadi. Koalisi Gerindra, PDIP, dan PKB yang mengusung pasangan presiden Prabowo-Puan, dan Koalisi antara PKS, Demokrat yang akan mengusung pasangan Anies - AHY, kemudian koalisi KIB yang masih belum jelas akan mengusung siapa.Â
Dari persoalan mengusung siapa ini kemungkinan KIB yang terbentuk paling pertama akan menemui jalan buntu dan kemungkinan besar justru akan melakukan aksi bubar jalan.Â