Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mungkinkah Jadi Cawapres Prabowo?

11 Agustus 2022   11:22 Diperbarui: 11 Agustus 2022   11:50 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo sudah dapat dipastikan akan menjadi calon presiden pada pemilu 2024 mendatang. Koalisi dengan PKB juga sepertinya sudah matang.. Sehingga gabungan Gerindra -PKB pun sudah memenuhi sarat untuk mencalonkan capres. 

Jika koalisinya dengan PKB, apakah pada akhirnya Muhaimin Iskandar, yang saat ini menjadi ketum PKB akan berada di samping Prabowo sebagai cawapresnya? 

Tentu jawabannya tidak semudah itu. Karena perhitungan untuk memilih cawapres tentunya dari berbagai aspek, bisa popularitas, elektabilitas, dan Gizi. 

Dari segi popularitas, mungkin Muhaimin Iskandar belum cukup untuk dapat membantu perolehan suara Prabowo. Apalagi jika bicara keterpilihan. Posisi Muhaimin masih terlalu jauh. Paling tidak, jika mengacu berbagai survei yang selama ini dilakukan, belum muncul nama Muhaimin di 5 besar. 

Dilihat dari gizi pun, Muhaimin belum bisa diandalkan, misalnya jika dibandingkan dengan Sandiaga Uno yang mendampingi Prabowo pada pemilu 2019.

Mungkin kelebihan Muhaimin karena dia ketua umum partai yang berbasis dari kalangan Islam tradisional.  Islam tradisional yang identik dengan NU memang yang membidani kelahiran PKB. 

Akan tetapi, untuk saat ini, terlihat sekali ada hubungan tidak harmonis antara Muhaimin dengan PBNU sendiri. Sehingga pengambilan Muhaimin sebagai cawapres tidak akan diakui sebagai representasi NU sebagaimana terjadi pada Ma'ruf Amin pada pemilu 2019.

Mungkin nasib Muhaimin akan nyaris sama sama dengan petinggi PKS yang mendukung Prabowo tapi ditolak untuk menyodorkan cawapres karena tidak ada kelebihan apa apa untuk membantu perolehan suara. 

Prabowo pasti akan berhitung banyak untuk cawapres nya. Dan Muhaimin mungkin akan diberi jabatan, asal bukan cawapres. 

Begitulah politik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun