Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Muktamar NU dan Kyai Kampung

30 November 2021   16:34 Diperbarui: 30 November 2021   16:41 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muktamar NU akan maju atau akan mundur? Biarkan sajalah. Mau maju atau mundur toh sama saja. Tidak berdampak bagi warga NU yang ada di bawah. 

NU semakin seksi? Iya. Jumlah jamaah NU memang banyak. Bahkan katanya paling banyak di seluruh dunia. 

Seorang santri yang sudah puluhan tahun mondok di beberapa pesantren pulang ke kampungnya. Ia mulai mengaktifkan kegiatan solat berjemaah di musola kecil yang berada tak jauh dari rumahnya. 

Walaupun pada awalnya cuma berdua, Lama-lama banyak juga yang ikut solat berjemaah. Sehingga musola kecil itu menjadi ramai. 

Kemudian ada inisiatif membentuk majelis taklim. Sehingga bukan hanya pengajian bapak bapak, ibu ibu juga memiliki pengajian di musola kecil tersebut. 

Giliran anak anak berikutnya. Ada madrasah di musola kecil itu. Semakin lama semakin banyak. Dan bukan hanya dari kampung situ saja, ada yang dari kampung agak jauh. 

Karena itulah, maka didirikanlah pondokan untuk anak-anak dari kampung sebelah. Pondokan itu punn kemudian berkembang menjadi pesantren yang besar dan terkenal. 

Dari pesantren itulah NU terbentuk. Sehingga NU mampu berdiri mandiri tanpa ketakutan pada apa pun. Termasuk intimidasi. 

Kemandirian sebuah pesantren dari intervensi pihak mana pun termasuk dari pemerintah, membuat pesantren bisa tetap tangguh dalam gemuruh riuh perpolitikan negeri ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun