Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bengkok Sejak dalam Pikiran

16 November 2021   06:01 Diperbarui: 16 November 2021   06:05 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika mengikuti pengajian, Kamdi kadang tertidur lelap. Bahkan kalau lagi sulit tidur, Kamdi rajin mengikuti pengajian. Hanya agar dapat tertidur. 

"Kadang seperti didongengi, " kata Kamdi suatu saat. 

Dan akibatnya apa? Ilmunya sering tertinggal sepotong. Yang sepotong nya lagi masuk dalam mimpi indah milik Kamdi. 

Seperti ketika ustadnya bilang bahwa sebagai seorang mukmin maka harus menaati semua perintah Allah. Salah satu larangan Allah adalah kita tidak boleh mendekati zina. 

Dan Kamdi terlelap setelah ini. 

Ketika bangun Kamdi senyum senyum sendiri. Kamdi bangga jika hari ini mendapat ilmu lagi. Tak percuma mengikuti pengajian, walaupun kadang terlelap sebagian. 

Suatu malam, Kamdi yang masih jomlo diajak teman kantornya berpetualang. Kamdi yang belum tahu seluk beluk Jakarta pun mau saja. 

Hanya saja, ternyata petualangan itu berakhir pada istilah "ngamar". Pada awalnya Kamdi bingung juga. Takut dosa. Tapi Kamdi kemudian ingat ilmunya waktu ikut pengajian. Yang dilarang kan mendekati zina? 

Demikian lah jika pikiran sudah bengkok. Banyak hal yang mudah dipahami tapi sengaja dibengkokkan sendiri demi kepentingan napsunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun