Kamu ikuti apa yang dimaui Kamdi. Lalu kamu berdua diperiksa. Ketika masalah justru ada di dia. Dia seperti orang putus asa.Â
Kamu tentu tahu kalau dia sebetulnya cuma takut kamu tinggalkan. Tapi hatinya terlalu kerdil sehingga tak berani bicara jujur.Â
Mulai dia pulang mabok. Mulailah dia tak karuan. Tapi kamu tetap ingin menunjukkan kesetiaan.Â
"Aku.... "
Kamdi tak bisa apa apa. Kamdi cuma merasa ada yang hilang dari hidupnya.Â
Kopi? Bukan sekadar kopi.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!