Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Teman, Bisa Jadi Bohong

7 Oktober 2021   04:52 Diperbarui: 7 Oktober 2021   04:54 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini cerita tentang guru olahraga dengan guru IPS di sebuah sekolah pinggiran Jakarta.  Saya dengar dari teman, terus kutulis di sini. Karena pas cocok dengan topik pilihan. 

Namanya guru olahraga, pasti suka berolahraga dong. Kalau guru yang suka nyanyi pasti guru Seni. Gitu aja kok repot? 

Emang kenapa dengan guru olahraga? 

Guru olahraga yang tidak merokok ini punya problem dengan guru IPS. Persoalan mereka, guru olahraga tidak merokok dan membenci perokok karena asap rokok nya pasti merusak kesehatan orang lain, termasuk dirinya yang rajin olahraga. Capek capek olahraga malah dirusak perokok? Mungkin gitu maksudnya. 

Sedangkan guru IPS juga suka olahraga tapi olahraga catur. Sehingga olahraga tapi raganya diem aja. Entah kenapa catur masuk grup olahraga padahal raga pemainnya diem. 

Bukan karena keduanya suka olahraga sehingga muncul persoalan. Persoalan muncul ketika guru IPS main catur dengan asep yang seperti kereta. Sekali main catur, bisa sebungkus rokok diludeskan. 

Persoalan nya itu, satu perokok dan satunya lagi pembenci perokok. 

Orang orang tentu lebih banyak yang pro guru olahraga. Sehingga, guru IPS main caturnya di pojokan. Nyempil berdua saja. 

Beberapa kali guru olahraga menasihati guru IPS agar berhenti merokok demi kesehatan guru IPS itu sendiri. Kebetulan guru IPS termasuk guru senior (kata lain dari sudah tua). Sedangkan guru olahraga masih 30 tahunan. 

Hanya saja, namanya perokok kan bandelnya tak ketulungan. Nasihat apa pun selalu mentok begitu saja. 

"Perokok itu mengurangi jatah usia hidup, Pak, " kata guru olahraga suatu hari. 

Guru IPS si perokok cuma mesam mesem belaka. 

Seminggu kemudian, mendadak tersiar kabar guru olahraga meninggal. Terjadi kecelakaan kendaraan. 

"Kasihan, anak anaknya masih kecil., " kata beberapa temannya yang ikut beetakziah. 

Esok harinya, beberapa orang melihat guru IPS masih bermain catur. Tentunya sambil merokok yang sambung menyambung. 

Begitu ceritanya. Entah beneran atau cuma boongan. Karena teman yang cerita ke saya juga perokok berat. Entah seberat apa pembanding yang pas untuknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun