Tak ada air mata. Tak ada duka. Tak ada yang luka.Â
Aku sendiri tetap tersenyum melihat semua tingkahmu. Tapi, kali ini sebetulnya aku pengen memelukmu. Anggaplah sebagai pertanda perpisahan. Sebagai ucapan terimakasih karena sudah mencintaiku juga boleh.Â
Sayang, aku tak bisa mengungkapkan. Entah. Tapi kamu sudah tak mau mengerti. Kamu sudah menjadi kamu lagi.Â
Kemudian, setiap sore, setiap senja adalah senja dan sore yang sama. Datang dan pergi begitu saja. Aku juga tak peduli.Â
Kadang aku lihat pasangan yang sedang menikmati senja. Mereka begitu mesra. Mereka begitu bahagia.Â
Saat itu, aku sering teringat kamu. Ingin memelukmu.Â