Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PDIP: Dilema Ganjar atau Puan

21 September 2021   05:42 Diperbarui: 21 September 2021   06:01 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasto bilang akan memberikan sanksi pada kader yang menyebut atau disebut akan menjadi capres atau cawapres. Tentu saja, omongan Hasto sebagai sekjen PDIP langsung membuat orang melirik Ganjar Pranowo, Sang Gubernur Jateng yang mulai merangkak ke posisi paling atas pada setiap survei. 

PDIP termasuk partai yang memiliki banyak kader potensial. Salah satu yang sudah teruji adalah Presiden Jokowi sendiri. Datang dari pinggiran. Dalam waktu sekejap justru menjadi paling diharapkan. 

Ganjar yang menurut banyak pengamat sangat mirip Jokowi, diharapkan dapat melanjutkan apa yang sudah dilakukan Jokowi untuk dilanjutkan.  Dan kesamaan Ganjar dengan Jokowi adalah sikap kerakyatan yang begitu jelas.  Ganjar memang datang dari kaum biasa sebagaimana Jokowi. 

Rakyat lebih menyukai orang-orang biasa yang tahu dan sudah pernah mengalami hal hal sulit sebagaimana rakyat alami sendiri. Sementara elite elite politik yang berkibar di tingkat nasional, hampir dapat dikatakan datang dari trah kaum ningrat. 

Jokowi hadir ketika trah PDIP sedang kosong. Artinya, Megawati tidak mungkin memaksakan diri maju ketiga kalinya hanya untuk sebuah kekalahan. Sementara Puan Maharani yang memiliki trah juga belum siap sama sekali. Sehingga mau tidak mau, pilihan pada Jokowi tak bisa dihindari lagi. 

Ganjar sedikit sial. Hadir justru pada saat Puan sudah dianggap matang. Kesempatan Puan adalah sekarang. Atau tidak sama sekali. Maka, wajar jika PDIP akhirnya jatuh pada posisi dilematis akut. 

Omongan Hasto tentang sanksi dapat dibaca dalam ruang dilematis tersebut. Karena mereka kemungkinan sudah yakin bahwa Ganjar Pranowo tak mungkin dibendung. Karena sama seperti Jokowi, pendukung Ganjar bukan cuma orang PDIP. Banyak pendukung Jokowi yang bergeser ke Ganjar adalah mereka yang tidak pernah bersentuhan dengan PDIP. 

Kekuatan Puan tidak bisa diragukan lagi. Puanlah yang sudah bisa dipastikan akan menduduki kursi yang sekarang masih diduduki ibunya. Karena Prananda tidak terlihat memiliki napsu politik selama ini. 

Mereka yang ada di kepengurusan PDIP tentu akan ikut Puan. Tapi, Ganjar tak mungkin ditundukkan. 

PDIP akan terus berdilema. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun