Aku bayangkan wajah wajah lugu itu duduk rapi sambil mendengarkan ocehanku tentang imbuhan dan tokoh utama sebuah cerita
Sesekali mereka bertanya kenapa sebuah kata harus mendapatkan imbuhan segala
Ada juga yang bertanya kenapa dalam cerita selalu harus ada tokoh utama
Aku tersenyum senang mendengarkan suara suara riang berebut waktu menyampaikan isi pikiran sederhana mereka
Sudah dua tahun kelas itu sepi
Juga hatiku yang seakan harus bicara sendiri di depan komputer
Sementara wajah mereka terlalu berat menahan rasa bosan
Aku rindu wajah wajah lugu itu