Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Nego Sama Siapa?

27 Agustus 2021   16:19 Diperbarui: 27 Agustus 2021   17:16 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menunggu selama hampir 2 tahun, turunlah SK sebagai pegawai negeri sipil. Seorang mahasiswa ikatan dinas, tak perlu capek capek melamar pekerjaan. Sudah ada pekerjaan menunggu. 

Dalam surat keputusan yang aku terima, sudah ada keterangan gaji sebagai calon pegawai negeri sipil. Jika pegawai negeri sipil mendapatkan gaji penuh 100 persen, maka sebagai calon pegawai negeri sipil, aku harus bersedia menerima 80 persen dari PNS. 

Emang berapa gaji PNS waktu itu? 

Hehe... Malu jadinya. Gaji PNS jaman Soeharto cuma 150 ribu. Untuk golongan 3a atau sarjana. Jadi gajiku yang tertulis dalam SK yang kuterima hari itu ya, 120 ribu. 

Cukup? 

Sebagai seorang bujangan jomlo pun tak cukup. Apalagi mikiran makan, untuk transportasi saja tidak cukup. 

Maka, aku pun terus menulis. Untuk mencari sesuap nasi. Selain menulis, seperti temen temen guru lainnya, mencari lowongan pekerjaan di sekolah sekolah swasta yang waktu itu masih berjibun di Jakarta. 

Jadi, jangan mengeluh kalau guru suka jual LKS pada siswanya. Buat sekadar makanin keluarga karena gaji yang tak seberapa. 

Terus, emang gak bisa nego? 

Yah, jalan pegawai negeri sipil yang aku tempuh sama sekali tidak memberikan ruang seperti itu. Berani berbeda dengan kepala sekolah itu hebat banget kalo tak langsung dihajar habis sebagai Komunis anti Pancasila. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun