Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Taliban, China, dan Lucunya Kita

20 Agustus 2021   05:15 Diperbarui: 20 Agustus 2021   23:48 1502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taliban. Sumber: Kompas.com

Mengenal Taliban dari kisruh KPK. Mereka disingkirkan dengan diberi cap Taliban. Padahal mereka cuma hendak disingkirkan belaka. 

Tulisan ini hendak bicara Taliban beneran. Mereka yang sekarang sudah berhasil mengusai Kabul. Berarti sudah menguasai negara bernama Afganistan. 

Taliban berarti pelajar. Karena mereka memang berasal dari pelajar yang kemudian turun untuk ikut membebaskan negerinya dari karut marut berkepanjangan. 

Cukup mengagetkan ketika kelompok pelajar ini begitu cepat dapat menguasai Afganistan.  Padahal, waktu itu perang saudara seakan tak mungkin berakhir karena terlalu banyak faksi dan hampir memiliki kekuatan yang seimbang. 

Kemunculan Taliban didomplengi Al Qoida. Paling tidak, demikian cerita Amerika yang kemudian menyingkirkan Taliban dari panggung kekuasaan di Afganistan. 

Setelah dua puluh tahun di bawah penguasaan keamanan tentara Amerika dan Nato, Taliban ternyata masih kuat. Hengkangnya tentara asing memudahkan Taliban yang masih memiliki kekuatan itu kembali dengan mudah menguasai Afganistan. 

China langsung memanfaatkan peluang yang ada. Kerja sama pun langsung di bangun bersama Taliban.  China seperti nya tak hendak membuang waktu berlalu bersama peluang yang ada. 

Sehingga kita dapat melihat kemesraan keduanya. Bagi Taliban sendiri, memiliki hubungan dengan China tentu memiliki keuntungan tersendiri. 

Begitulah hubungan antar negara. Setiap peluang keuntungan selalu dimanfaatkan sebaik baiknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun