Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Orangtua Menjadi Serba Salah

14 Agustus 2021   11:35 Diperbarui: 14 Agustus 2021   11:39 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi orang tua juga ternyata perlu terus belajar. Setelah menghadapi anak anak manja yang selalu membutuhkan kita kapan pun dan di mana pun, akhirnya harus bingung lagi ketika anak anak memasuki dunia remaja. 

"Ayah mau pergi ya? "

"Kakak ikut. "

"Dede juga ikut. "

Selalu penuh tuh motor. Di jalan pun mereka tak berhenti untuk terus bercerita. Dan sebagai seorang ayah, aku harus tetap setia selalu untuk mendengarkan dari A sampai Z. 

Tapi setelah memasuki dunia remaja, mereka sudah punya dunia sendiri. Orang tua sudah tak dibutuhkan lagi. Teman-teman lebih menarik mereka. 

"Ayah mau jalan-jalan. "

Dunia senyap. Tak ada suara cerewet hendak ikut dan minta beli ini dan itu. 

"Tak ada yang ikut? "

Keduanya cuma nengok sebentar, sebelum akhirnya menggelengkan kepala dengan pasti. Seolah ingin berkata, aku sudah besar. 

Dan suatu hari, bundanya cerita, bahwa ada yang menangis gara gara cinta. Akhirnya, diberikan pemahaman oleh ibunya tentang hakikat sebuah cinta. 

Tidak selalu membahagiakan. Cinta itu memiliki dua sisi. Ada keindahan sekaligus ada luka yang siap menerkam. 

Dan semua itu akan dilalui sebagai lika liku hidup. Jalan pasti yang akan dilalui setiap insan manusia. 

Mereka tampak mandiri. Itulah remaja. Akan terapi, juga rentan terhadap banyak hal. 

Jerawat saja sudah begitu menggemparkan. Seakan akan dunia hendak runtuh oleh jerawat yang mendadak nongol di jidatnya. Langsung berselancar tentang obat jerawat sampai entah kemana. 

Kita, sebagai orang tua harus berdiri antara dekat dan jauh. Mengikuti irama anak kita yang sedang memasuki dunia baru. 

Tidak longgar dan tidak saklek. Disiplin tetap menjadi pegangan. Karena terlalu longgar berbahaya, terlalu saklek akan menyiksa. 

Banyak hal harus kita pelajari lagi sebagai orang tua dari anak anak yang masuk remaja. Walaupun kita pernah melaluinya, ternyata dunia sudah berubah sama sekali. 

Perasaan dulu begitu sederhana. Sekarang agak rumit. Tapi, itu semua adalah hidup kita. Hidup yang harus dihidupi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun