Setiap laki-laki pasti sudah pernah diajarin menjadi laki-laki sejati. Laki-laki yang tak pernah menumpahkan air mata. Sepahit apa pun kehidupan yang harus dijalani. Air mata adalah pantangan bagi laki-laki sejati.Â
Seperti laki-laki yang sedang mengantre untuk membeli oksigen itu. Mereka yang berjejer itu pasti laki-laki sejati. Mereka yang berjuang untuk orang orang yang sangat dikasihinya.Â
Kemudian ada seseorang datang. Menghampiri salah satu laki-laki yang sedang mengantre itu. Orang yang baru datang itu berbisik. Tapi cukup terdengar dari orang yang berdiri dalam antrean.Â
"Tak usah antre lagi, Mas. Bapak sudah pergi. "
Dan laki-laki itu seperti seorang anak bayi. Air matanya tak bisa lagi dibendungnya. Ia menangis. Tak dipedulikan nya walau begitu banyak orang yang melihatnya.Â
Ya, laki-laki itu menangis. Hari ini. Entah besok. Mungkin masih akan ada lagi. Terlalu lemah, manusia sekuat apa pun saat ini.Â
Kematian itu masih terus berdiri mengintip setiap detiknya.Â