Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bapak

23 Juni 2021   12:10 Diperbarui: 23 Juni 2021   12:23 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku takut, Bu. "

Sudah seminggu ini, ibu selalu menguatkan tekadku yang nyaris tersungkur di titik minus. Mas Diyo sudah datang bersama keluarga nya sebagai tanda kesungguhan hatinya untuk menjadi bagian hidupku. Justru aku yang semakin dibayangi ketakutan.

"Diyo beda, " kata Arini sahabatku yang sudah punya dua bocah lucu lucu. 

"Gara-gara bapak. "

"Jangan salahkan bapakmu. Kamu harus memaafkan dan melupakan segala kesalahan bapakmu. Jangan terus seperti ini. Hidupmu sendiri yang menjadi mengerikan nantinya. "

Arini kadang mengeluhkan suaminya juga. Yang tidurnya ndengkurlah. Yang mandinya lamalah. Yang kalau ngopi gelasnya ditaruh asallah.

"Bukan berarti berkeluarga tak ada masalah. Kamu kan tahu sendiri aku juga sering cerita sama kamu. Tapi enaknya juga banyak. Tapi aku gak bisa cerita banyak yang enak enak. Apalagi kalo gituan... "

"Ih.. "

Aku harus tetap melangkah ke depan. Betul kata ibu. Betul kata Arini. Inj duniaku. Aku yang menjadi aktornya. Bukan bapak. Sekali lagi, bukan bapak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun