Kucatat dalam buku kecil yang kusimpan rapi dalam relung hatiku selama ini
Sepotong rindu yang belum sempat terucap pada lidah yang selalu merasakan kelu di kedipan mata indahmu
Lalu angin membisikkan ketenangan yang begitu dalam begitu cekam
Lalu waktu begitu saja berlari membuang ketenangan yang sudah susah payah kujaga
Rindu begitu langit, begitu pahit, begitu sakit  begitu mencekik
Adakah kamu bisa istirah untuk sebentar membacakan buku kecil itu untukku?Â
Ada harap yang laknat di sepanjang sorot mata yang menghiba