Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PPDB Kok Begini Tiap Tahun

11 Juni 2021   05:32 Diperbarui: 11 Juni 2021   05:40 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir setiap tahun selalu ada kisruh PPDB. Begitu banyak pihak dipusingkan oleh sesuatu yang seharusnya bisa sangat disederhanakan. Mengapa negeri ini lebih sering dikisruhkan oleh sesuatu yang remeh temeh? 

Setiap tahun pasti akan ada PPDB. Dan jika sebuah kegiatan pasti ada setiap tahunnya, maka memprediksi kannya semakin mudah. Apalagi jika kita selalu berpegang pada data. Data yang valid, tentunya. 

Persoalan kisrus PPDB bermula dari molak maliking aturan. Bahkan beberapa aturan PPDB tampak dilentut lenturkan justru pada detik-detik terakhir proses PPDB itu sendiri. Sehingga siapa pun akan kalang kabut. Segala aturan yang sebelumnya tampak rapi pun menjadi amburadul tak karuan. 

Bukan hanya itu, aturan PPDB juga terkesan selalu berganti setiap tahunnya sehingga membingungkan, terutama bagi para orang tua yang tak punya waktu untuk mengikuti perubahan aturan yang terjadi nyaris pada setiap tahunnya itu. 

Aturan PPDB yang berubah tiap tahun, dilakukan di akhir tahun menjelang PPDB dilaksanakan. Biasanya aturan PPDB baru dibahas paling cepat bulan Maret.  Padahal, aturan itu akan berlaku pada bulan Mei. 

Sosialisasi menjadi begitu minim. Apalagi jika ada perubahan yang fundamental. Orang tua sering cuma bisa mengurut dada. Kadang pasrah, kadang marah. 

Kenapa aturan PPDB tak diwajibkan harus sudah ada setahun sebelumnya? 

Jika aturan PPDB diwajibkan harus sudah ada setahun sebelum berlaku, semua pihak akan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk PPDB anaknya.  Ketika orang tua sudah memahami cara PPDB jauh jauh hari, mereka juga tak perlu dipusingkan dengan stratrgi jumpalitan panitia PPDB. 

Semua orang tua ingin anak anaknya bersekolah di sekolah sekolah terbaik. Sayangnya, pemerintah belum bisa menyediakan kebutuhan akan sekolah sekolah bermutu tersebut. 

Kalau memang pemerintah belum mampu menyediakan sekolah bermutu, paling tidak pemerintah bisa menyediakan PPDB bermutu. Masa gitu aja belum bisa? 

Terus harus ampe kapan lagi negeri ini memiliki pendidikan yang mampu bersaing di tingkat global? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun