Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penataran P4 yang Membosankan

3 Juni 2021   15:06 Diperbarui: 3 Juni 2021   15:11 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paling membosankan justru ketika awal masuk kampus. Karena beranggapan bahwa kalau kuliah pasti bisa berbeda pendapat dan berantah bantahan. Seru dan menggairahkan. 

Tapi, pertama kali menginjakkan kaki di kampus, langsung disambut dengan kegiatan yang dinamakan penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Tak ada yang bisa menghindar kegiatan ini. Akibatnya bisa fatal. Bisa dianggap sebagai "merah".

Seharian duduk mendengarkan orang ceramah tentang Pancasila.  Sampai bosen mendengarkan orang yang membacakan berkali-kali butir butir apa deh lupa nama lengkap nya. 

Ada temen yang iseng karena capek mendengarkan ceramah. Dia mengacungkan tangan ingin bertanya. Tapi, malah dimarahi oleh pengisi kegiatan. Bahkan kakak tingkat ikut mencermati temanku yang sedikit berani ini. 

Ya, begitulah. Selama dua minggu harus tertib. Karena selalu saja ada gertakan jika ingin sedikit kritis. 

Akhirnya, setelah kuliah dimulai, justru mengkaji Pancasila lebih asyik di kelompok kelompok diskusi yang waktu itu cukup banyak. Hanya saja kelompok diskusi waktu itu seperti kegiatan Kladenstin saja. 

Sebagai anak muda yang haus ilmu diskusi panas di dalam kelompok diskusi malah membuka wawasan yang selama ini tertutup dan rindu banget untuk dibuka selebar lebarnya. Dan di situlah justru saya menemukan Pancasila. 

Jadi, penataran model Orba itu sangat kontradiksi. Sehingga sebaiknya tak ada yang bermimpi untuk menhidupkan kembali. 

Anak anak muda haus banyak hal. Ajak mereka berkelana. Berkeliaran penuh tantangan. Justru kebebasan itulah yang mampu membuat kesadaran bahwa Pancasila memang benar benar rahmat bagi rakyat negeri ini yang tiada taranya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun