Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seribu Bayang

29 Mei 2021   15:37 Diperbarui: 29 Mei 2021   15:50 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita nikmati semua yang sudah tersaji tanpa harus berpikir tentang nanti

Mari kita berpesta dengan tawa riang gembira tanpa harus bertukar rupa segala

Mata dan serpihan cinta kita letakkan di meja kamar untuk sementara

Mengapa ada kata jika? 

Ketika seribu bayang kau hadirkan sebagai menu makan hari ini

Ketika beribu tatapan meninjumu dalam kepura-puraan puraan yang melenakan

Satu demi satu aku harus menerima tetes air mata yang masih begitu biru

Antara ya dan tidak! 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun