Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mata Paling Purba

24 Mei 2021   21:28 Diperbarui: 24 Mei 2021   21:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelan aku susuri lorong lorong di matamu yang selama ini kau sembunyikan 

Kutemukan sebuah kotak kenangan yang terkunci rapat di antara semak semak cinta mu yang begitu rumit

Antara keyakinan dan ketulusan yang saling bertukar tempat dengan hasratmu yang merekat

Putih dan biru sulit diterjemahkan dalam makna yang paling dekat

Ada juga sebuah titik paling ujung setiap lorong yang berliku itu

Setiap titik akan membeku pada jerit dan tangis yang ditindih luka paling purba

Seperti malam pekat yang ditimpa nestapa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun