Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sudah 45 Ribu, Menuju Fanatik

20 Maret 2021   13:00 Diperbarui: 20 Maret 2021   13:03 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lumayan juga untuk terus tahan nafas. Masih kurang 5 ribu poin lagi untuk sampai ke fanantik. Mungkin ada yang nanya untuk apa sih menjadi fanatik. Ya, biar keren lah.  Wong, duitnya tak ada. 

Sebetulnya, iseng juga sih. Kalau nulis tanpa semangat kan sama dengan loyo. Akhirnya, Pura-pura aku temukan cara biar gak bosen nulis tiap ari di Kompasiana. Menjadi fanatik. 

Setiap hari akhirnya harus menyempatkan diri untuk menulis. Bukan ngejar AU tentunya. Kalau ngejar AU pada riset sebelum nulis, jadi kehilangan kegembiraan dalam menulis. Aku pengin gembira dalam menulis, jadi cukup pura-pura ngejar fanatik aja. 

Ya, sambil ketemu teman lah. Kalau cuma kasih nilai kan gak enak juga. Biasanya suka kayak punya utang. Habis dinilai memberi nilai, itu biasa. Mirip saling sapa juga. Jabatan tangan. 

Pak Tjip saja kangen sama Bu Nursini sama Pak Syafei (satu marga dengan saya) karena sudah dua bulan kagak nongol di Kompasiana. Begitulah sebuah keluarga. Kangen kalau lamo tak basuo. 

Berarti masih kurang 5 rebu lagi. Kayaknya abis lebaran baru kesampean. Bulan Ramadhan buat ngejar pahala dulu. Biarkan saja Kompasiana punya hadiah lebaran bagus. Tapi nyiapin buat masuk surga juga penting, bahkan sangat penting. Masa mau tinggal di neraka ama setan. Takut, ah! 

Cuma kadang jenuh juga, ya? 

Ini dia yang bikin deg degan. Sulit obatnya. Bahkan kadang otak juga susah diajak kompromi. Kalau lagi mentok, ya mentok aja. 

Nulis apa saja, deh. Sambil berdoa semoga berguna. Bisa parah juga kalau cuma nulis sampah. Jangan dikira tak berbahaya. Semua sampah pasti berbahaya. Termasuk sampah tulisan. 

Tulisan iseng gak termasuk sampah. Karena dalam tulisan iseng kadang masih ada isinya. Sampah tulisan justru muncul di tulisan serius. Merasa sudah bagus tapi cuma buat dirinya sendiri. Iya, kan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun