Seperti harimau yang terpanggil oleh rasa lapar dalam perutnya, kenangan juga sering datang tiba-tiba
Menerormu dengan air mata yang tak mungkin segera dipungkasi
Kamu cuma bisa memberinya jalan untuk segera dilewatiÂ
Seperti daun yang luruh pada saat takdir sudah menggariskan waktunya
Seperti angin yang terus menerus memberimu sedikit kelegaan
Kenangan bukan beban yang harus terus kau pikul dalam perjalananmu pulang
Ia cuma ingin membersamaimu agar tak disergap badai kesepian
Dekap saja dengan rekat, kau akan merasakan kehangatannyaÂ
Melewati senja