Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Permainan Politik Kelas Tinggi Amien Rais

16 Maret 2021   09:44 Diperbarui: 16 Maret 2021   10:01 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amin Rais sebagai doktor ilmu politik tentu miliki kelihaian lebih jika memainkan isu isu politik di negeri ini. Terakhir adalah isu presiden tiga periode yang dilemparkannya saat baru saja diterima Presiden Jokowi di istana. 

Keresahan memang muncul di benak banyak warga negari ini ketika partai partai oposisi dilumpuhkan oleh pemerintah dengan berbagai gayanya. Gerindra sebagai partai oposisi selama lima tahun dan pendukung utama calon presiden Prabowo yang dikalahkan oleh Jokowi sudah bergabung dalam pemerintahan. 

Partai Amanat Nasional yang diinisiasi oleh kelompok perubahan termasuk Amin Rais pada saat reformasi pun kemudian ketarik menjadi pendukung pemerintahan Jokowi. Sehingga relatif hanya meninggalkan PKS dan Demokrat. 

Dan dari dua partai yang belum gabung dalam pemerintahan tersebut, Demokrat sedang mengalami turbulensi sangat tinggi. Dan di situ ada pembantu Jokowi bernama Moeldoko. 

Sehingga tinggal PKS yang tidak ikut bergerombol di belakang pemerintahan Jokowi. Berharap apa terhadap PKS sebagai oposisi di negeri ini? 

Pengalaman revisi UU KPK memang terus menghantui. Ketika Presiden Jokowi berbuih tak ingin melakukan itu, tapi partai partai politik sudah bersekongkol untuk melakukan itu. Bisa apa seorang Jokowi, meskipun presiden tapi tak bisa mengendalikan Senayan. 

Mungkin Jokowi sama sekali tidak terbersit untuk melakukan amandemen UUD. Tapi, bagaimana dengan para pelingkar yang ada saat ini? 

Keinginan untuk mengembalikan UUD ke UUD sebelum amandemen saja masih cukup banyak pendukung nya. Keinginan mengembalikan GBHN juga masih terus bergerilya.  Kenapa tidak mungkin jika kecurigaan akan adanya amandemen UUD untuk memuluskan presiden tiga periode tak terjadi? 

Untung ada Amin Rais. Teriakan lantangnya tentang kemungkinan ini bisa menyadarkan banyak pihak hal itu bisa saja terjadi. Ketika pemerintah sudah menguasai lebih 2/3 kursi di Senayan, memang banyak hal mudah untuk dilakukan dengan tanpa adanya perlawanan berarti. 

Sekali lagi, ini tentu bukan persoalan Presiden Jokowi mau atau tidak. Juga bukan persoalan Jokowi punya niat atau tidak. Karena Jokowi masih banyak dipercaya memiliki nurani yang dipacu untuk kebaikan bangsa dan negara ini. 

Amin Rais ternyata mengarahkan moncong senjata nya pada orang-orang di lingkaran Jokowi yang kadang cukup aneh. Ini tentu jika melihat peristiwa tentang RUU HIP, misalnya. 

Mari kita jaga negeri ini dari napsu jahat para penghuninya yang haus kuasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun