Nah dari sini mulai lah cerita nya.Â
Dorman kesel banget sama kelakuan Kamdi. Jadi sekali sekali Dorman pengin ngerjain Kamdi.Â
"Sudah berapa kali kau main perempuan? "
"Tak terhitung lah. "
"Sekarang masih suka main perempuan? "
"Kadang. Kalau lagi kesel sama bini. "
"Berani? "
"Kenapa harus takut bini kayak si Jae? "
Dorman kemudian pamit pulang sebentar dari pos ronda. Katanya belum sempat makan malam.Â
Ketika balik lagi, teman teman nya masih pada serius cerita. Termasuk Kamdi yang suka ngebual.Â
"Berani tunjukin keahlian ente, Kamdi? "