Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pohon Tua di Belakang Rumah

24 Januari 2021   13:16 Diperbarui: 24 Januari 2021   13:27 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semalaman aku tak bisa tidur. Masih terbayang wajah ibu yang sudah semakin sepuh. 

Pohon itu sudah tumbang. Mungkin sudah waktunya. Segala memang sudah diatur setiap tarikan nafasnya. 

Bagaimana dengan ibu? Apakah pohon itu sebuah pertanda? Apakah ibu juga sebentar lagi? 

Aku pengen ngubungi Wini tapi terlaru larut. Aku mengambil wudu untuk menenangkan hati. 

Pada saat aku ngambil wudu itu, telponku berbunyi. 

"Ada telpon dari Wini, Yah, " kata istriku. 

Aku buru buru ke kamar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun