Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebijakan 5 Tahun Kementerian Pendidikan

23 Januari 2021   20:19 Diperbarui: 23 Januari 2021   20:26 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang bisa menjamin program merdeka belajar akan berlanjut lebih dari usia kabinet kedua Jokowi? Siapa yang bisa menjamin program guru penggerak akan terus ada setelah Mas Menteri tak lagi berkedudukan di gedung Kemendikbud? 

Nasib program kementerian pendidikan paling banter 5 tahun. Bahkan beberapa program seperti program PKB yang dicanangkan oleh Anies Baswedan yang waktu itu menjabat diKemendiknas usianya nyaris hanya satu tahun. Karena tahun berikutnya menteri sudah ganti dan sepertinya punya program sendiri. 

Ketika Muhajir Efendi yang menjadi menteri muncul PKP. Dan kemudian lenyap bersama waktunya dengan pergantian menteri pendidikan. 

Ketika SBY sudah tinggal setahun, menteri pendidikan M. Nuh seperti terburu buru bikin kurikulum baru. Seakan tak ada waktu lagi untuk sekadar berpikir lebih jernih tentang sebuah kurikulum. Akhirnya, langsung diberhentikan oleh Anies di tengah jalan. Bahkan kurikulum nya langsung direvisi sebelum berlaku. 

Sekarang sudah 2 tahun usia kabinet Jokowi. Untung Mas Menteri tak ikut kena gusur. Seandainya kena gusur, saya yakin seyakin yakinnya jika merdeka belajar akan langsung dimerdekakan alias dilenyapkan oleh Menteri baru. Program guru penggerak yang masih dalam proses rekrut pun akan langsung mogok jika menteri pendidikan terkena resuffle. 

Kenapa pendidikan menjadi begitu pendek sih? 

Apa yang bisa berubah dalam waktu lima tahun. Kalau cuma berubah program demi program nya sih malah akan menambah problem tersendiri. Mencoba menyelesaikan masalah tapi dengan masalah baru. 

Jangan salah kalau pendidikan ribut nya gak ketulungan tapi tetap berdiri di posisi yang sama dari tahun ke tahun. Berdiri di posisi yang sama itu berarti kemunduran ketika tetangga berjalan, bahkan berlari di depan kita. 

Hasil proses pendidikan baru akan terlihat berpuluh tahun kemudian. Akan tetapi realitas politik yang cuma berjangka lima tahunan ikut membuat pendidikan harus instan keberhasilan nya. Akhirnya, malah kacau semua nya. 

Pendidikan di zaman Orde Baru tampak lebih baik. Pendidikan sudah digariskan dalam GBHN yang waktu berlakunya bukan hanya lima tahun. Sehingga kementerian, termasuk kementerian pendidikan tidak harus grusa grusu demi politik lima tahunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun