Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pecel Mbah Rohimah

22 Januari 2021   15:36 Diperbarui: 22 Januari 2021   16:00 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kampung ku ada penjual pecel yang laku banget. Bukan cuma orang kampung ku yang beli pecel di warung pecel itu. Orang lain, kampung juga rela jauh jauh datang untuk menikmati lezatnya pecel paling yahud tersebut. 

Pemiliknya bernama Mbah Rohimah. Sudah lumayan sepuh. Sekarang Mbah Rohimah tidak lagi menunggui di warung. Mbah Rohimah cuma mengelola bumbu pecel. 

"Semua pecel sama. Bahan bahannya juga sama. Bumbunya juga berasal dari benda yang sama. "

"Apa bedanya satu pecel dengan pecel yang lain, Mbah? " tanya reporter televisi yang pernah datang meliput pecel Mbah Rohimah yang sempat viral. 

"Ulekannya. Berapa kali ulekan. Seberapa kuat tekanan. Itu yang membedakan satu pecel dengan pecel lainnya. "

"Makanya Mbah Rohimah masih nngulek sendiri? "

Mbah Rohimah hanya terseyum. Entah apa makna senyumnya. 

Dulu, informasi tentang pecel Mbah Rohimah cuma dari mulut ke mulut. Sekarang, setelah ada medsos, informasi tentang pecel Mbah Rohimah tersedia di semua platform. Di instagram banyak. Di Facebook banyak. Di twitter juga tak terhitung. Apalagi yang sliweran di WAG atau di aplikasi baru seperti BIP. 

"Kenapa orang suka banget sama pecel, Mbah Rohimah ya? " tanyaku pada kakak sepupu. 

"Kamu mau tahu? " 

"Jangan kaget ya? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun