Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pecel Mbah Rohimah

22 Januari 2021   15:36 Diperbarui: 22 Januari 2021   16:00 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepupu ku itu entah kenapa sekarang memang semakin rajin belajar ilmu perdukunan. Kadang puasa mutih. Kadang puasa ngebleng. Kadang puasa mati geni segala. 

Beberapa orang sudah mulai mempercayai kemampuan paranormal nya. 

"Kamu tahu kenapa dulu rumah Mbah Rohimah pindah? "

Aku cuma menggeleng karena memang tidak tahu. Tahunnya ya Mbah Rohimah pindah rumah. Tidak jauh dari rumah lama. Waktu itu, aku emang masih kecil. 

"Kamu masih ingat Taryo? "

Aku mengangguk. 

"Taryo itu sudah dijadikan tumbal. "

"Masa sih? "

"Kalau kamu mau, sekali sekali makan pecel di sana bareng aku. Aku buka mata batinmu. Kamu akan dapat melihat apa yang terjadi. "

Selama ini memang ada beberapa orang di kampung ku yang sama sekali belum pernah makan pecel Mbah Rohimah. Karena ya itu. Katanya ada makhluk gain yang bertindak tak bagus. 

"Mereka meludahi pecel itu. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun