Ternyata, Mamanya Raisya, Atingku (1)

"Sudah ke rumah Raisya, Pak? " tegur Bu Tri, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan padaku di suatu siang yang lumayan panas karena mendung menggantung dan takut kunjung turun menjadi hujan. 

"Mmmmm.... Rencananya hari ini, Bu, " jawabku agak ngasal karena tadinya memang belum punya rencana ke sana. 

Nomor berapa tadi ya? Kalau jalannya sudah bener. Anyelir 5. Tapi nomor berapa? 113 apa seratus lima belas. Aku terpaksa berhenti di depan rumah nomor 115 untuk melihat WA dari Bu Sunaryarti. 

"Ada apa? " tanya seorang ibu yang baru keluar dari dalam runah nomor 115.

"Saya sedang mencari alamat. "

"Maaf, saya pikir pengirim paket. Kebetulan lagi nunggu. Maaf ya, Mas. "

Perempuan itu masuk lagi. 

Jalan Anyelir 5 nomor 115. Berarti rumah ini, dong. Aku turun. Ketika mengetuk pintu, perempuan tadi yang sedang menunggu paket keluar membukakan pintu. 

"Paket? "

"Bukan. Saya gurunya Raisya. "