Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suamiku Mencintai Pacarnya Pacar Gelapku

5 Januari 2021   08:02 Diperbarui: 5 Januari 2021   08:06 1692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Anda telanjut membaca cerpen ini, saya mohon bacalah sampai selesai, kemudian beritahu jalan keluar yang mesti aku lakukan ya. 

Teman SMA ku tiba-tiba saja menelepon, dan menanyakan kabarku kini. Itulah awal dari segala masalah nya. 

Setelah lulus SMA, aku tak pernah sekali pun ikut acara reuni sekolah. Bagiku, reuni itu cuma ajang para petualang cinta yang terus berupaya mencari mangsa. 

Tapi, entah dapat darimana temanku satu kelas ketika di SMA itu mampu memperoleh nomor HP ku.  Ah, lupakan lah, cinta kadang susah dilogika. 

Dan dari pertanyaan sederhana itu, ternyata kemudian menjadi persoalan yang rumit. Karena, seperti dalam umumnya cerita cerita, laki-laki itu kemudian membangkitkan ingatan masa lalu. 

Dan keindahan masa lalu hadir ketika suamiku entah kemana mulai bersikap dingin. Ada selentingan jika suamiku mulai bermain mata dengan perempuan yang lebih muda. Bawahan nya di kantor. 

Permainan ku dengan teman SMA ku itu ternyata semakin dalam.  Padahal, aku tahu kalau teman SMA ku itu sudah punya pacar. Aku pernah diperkenalkan dengan pacarnya pada suatu acara. 

Kemudian, ada kabar dari seseorang dengan nomor tak dikenal. Dia mrmberitahuku jika pacar suaminya itu adalah perempuan dalam foto yang dikirim nya. 

Aku tertegun melihat foto itu. Karena wajah dalam foto itu seakan familiar. Dan, ternyata wajah pacar dari pacar gelapku. 

Aku selingkuh dengan teman SMA yang pacarnya sekarang selingkuh dengan suamiku. Itulah kerumitan persoalan ini. Aku tak bisa ngomong apa apa kepada suamiku. Karena pasti akan membuat semakin rumit persoalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun