Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ujian bagi Seorang Sandiaga Uno

28 Desember 2020   13:58 Diperbarui: 28 Desember 2020   14:44 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tak tahu lagi nasib OK OCE di DKI Jakarta. Seperti nya nasib program itu tenggelam bersamaan dengan mundurnya Bang Sandi dari kursi gubernur DKI. 

Wisata halal yang pernah begitu populer saat Sandi menjadi cawapres juga merupakan program unggulan Sandi jika waktu itu terpilih menjadi pemenang pilpres.  Sudah setahun lebih kata kata wisata halal juga tenggelam bersamaan dengan kekalahan Sandi di pilpres. 

Akankah dua program yang sudah identik dengan Sandi ini akan kembali muncul ke permukaan setelah Sandi menjadi menteri kabinet Presiden Jokowi? 

Tapi tulisan ini tidak sedang fokus ke situ.  Tulisan ini sedang mencoba melihat kondisi saat ini, masuknya Sandi dalam susunan kabinet menjadi sebuah ujian untuk tahun 2024.

Sandiaga Uno akan menjadi salah satu kandidat pilpres 2024 yang sangat potensial. Ketenaran ketika mengikuti kompetisi pilpres lalu merupakan modal yang sangat besar yang tak dimiliki kandidat lain, misalnya saja Anies, RK, atau Ganjar. Sehingga potensi untuk kembali bertarung menjadi sangat besar pula dibandingkan nama nama yang sudah disebut di atas. 

Ketika mulai bergerilya untuk menjadi penghuni pertama di Balai Kota DKI Jakarta, Sandiaga berangkat dari modal yang minim. Belum banyak yang melihat potensi kemenangan dia saat harus berhadapan dengan raksasa politik seperti Ahok. Sehingga, walaupun masih bisa maju berebut kursi di Balai Kota tetapi harus menyerah di kursi kedua. 

Dan ketika berhasil menggulingkan Ahok, orang pun masih menganggap peran sampingan yang diperankan oleh Sandiaga Uno. Anies masih dianggap sebagai penentu kemenangan itu. 

Hal berbeda ketika secara mengejutkan Prabowo yang disodori ulama oleh pendukunh fanatiknya, ternyata lebih memilih Sandiaga Uno yang baru beberapa bulan tinggal di dekat Monas. 

Sandiaga hebat. Sandiaga lebih dipercaya daripada Anies, misalnya.  Sehingga setiap mata mulai mempercayai kapasitasnya sebagai pemimpin nasional. Bukan sekedar tingkat DKI doang. 

Ketika Sandiaga mau ikut dalam kabinet Jokowi jelas sudah melalui perhitungan yang sedetil detilnya. Terutama bagaimana implikasi terhadap pilpres 2024, ketika Prabowo kemungkinan tak maju lagi. 

Ketika Prabowo mundur, maka waktu yang tepat bagi Sandi untuk maju.  Tapi, lagi lagi, Sandi belum teruji dengan apa pun. Ini akan menjadi kelemahan jika 2024 harus bersaing dengan Anies, RK, atau Ganjar yang sudah vteruji di masing-masing wilayahnya. 

Kemenparkraf memang cocok untuk dunia Sandi yang muda dan penuh vitalitas. Jika Sandi mampu menunjukkan kreativitas tinggi dalam bidang yang dipimpinnya, maka orang akan segera melihat masa depan Indonesia di tangan orang yang tepat. 

Akan tetapi, juga sebaliknya kegagalannya Sandi, misalnya dengan pariwisata halalnya, maka jangan berharap pada 2024. Kemungkinan orang akan mengatakan, "cukup sampai di sini Sandi! "

Mari kita terus cermati. Layakkah Sandi menjadi Nakhoda Kapal besar bernama Indonesia? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun