"Aku setuju jika Mas ingin menikah lagi, " kata Istriku saat kami bersiap tidur.Â
Aku memandangi wajahnya setengah tak percaya. Â Setegar itukah hati istriku sehingga mampu mengucapkan kata kata yang mungkin akan sangat sulit diucapkan oleh siapa pun.Â
"Iya. Aku rela, " kembali istriku meyakinkan apa yang baru diucapkannya. Sambil tersenyum. Dan senyum itu tampak tulus. Tak ada keterpaksaan sedikit pun.Â
Aku masih bingung. Tak mampu berkata apa apa.Â
"Kamu pasti sedang memasuki puber kedua. Iya, kan? "
"Jangan bicara yang nggak nggak, " kataku menirukan adegan di banyak sinetron. Ada manfaat nya juga nonton sinetron. Bisa ngutip salah satu percakapannya.Â
"Aku sudah tahu semua. Aku juga tahu siapa Fitri, kok. "
Gila! Bumi jadi gonjang-ganjing. Langit nyaris runtuh. Kenapa dia tahu Fitri? Jangan jangan selama ini istriku mengintai kegiatan ku tanpa aku ketahui.Â
"Fitri anak yang baik. Agamanya bagus. "
"Darimana kamu tahu semua itu? "
"Mas gak usah panik begitu. Aku saja santai kan? "