Azan pun sudah mereka ubah semau sendiri. Ada ajakan jihad dikumandangkan. Sehingga, kita harus betul-betul waspada terhadap gerakan yang sudah semakin membabi buta ini.Â
Peristiwa di Sulawesi Tengah jelas menjadi cermin bagi bangsa ini untuk merefleksi diri. Ada sebagian kecil warganegara nya yang memang salah dalam memahami ajaran agama.Â
Tentu tidak boleh didiamkan. Presiden Jokowi sendiri sudah mengutuk peristiwa itu. Aparat keamanan juga sudah melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris tersebut.Â
Ada yang memanfaatkan agama untuk kepentingan politik juga jangan dinafikan. Agama hanya dijadikan kedok belaka. Mereka punya agenda politik yang jelas mengerikan.Â
Politik bukan lagi dipergunakan sebagai sebuah upaya Pemaslahatan kehidupan sosial warganegara. Politik sudah berubah sebagai perebutan kekuasaan dengan menghalalkan kekerasan.Â
Di tengah maraknya medsos, masyarakat yang kurang memiliki literasi cukup akan begitu mudah dimakan hoax yang mereka sebarkan. Cukup banyak kelompok dengan pendidikan rendah yang tidak mampu bersikap kritis terhadap berita berita palsu yang disebarkan kelompok ini.Â
Jika dibumbui dengan agama, bukan hanya kelompok berpendidikan rendah saja yang termakan hoak mereka. Kelompok berpendidikan tinggi juga tumpul sikap kritisnya justru ketika bersentuhan dengan agama. Sehingga kelompok petualang politik senang memanfaatkan agama demi hasrat politik mereka.Â
Seruan azan jihad yang beredar, jelas bukan peristiwa biasa. Keberanian mereka untuk melakukan hal tersebut menunjukkan bahwa ada kemungkinan akan diikuti oleh tindakan bodoh beberapa pengikutnya yang sudah mati otak.Â
Aparat keamanan harus cepat bertindak. Karena hal demikian bukan cuma main main belaka. Paling tidak, pengawasan terhadap kelompok yang menyerukan jihad harus lebih ditingkatkan.Â
Semua tahu, mereka hanya kelompok kecil yang genit belaka. Tapi, sikap sikap provokatif mereka semakin membuat bising saja. Akan tetapi, jika tidak diantisipasi, dapat saja mereka mendapat simpati dari orang-orang yang selama ini sudah memendam kekecewaan politik karena hasrat politik yang terlalu berlebihan. Dan lebih parah jika mereka saling memanfaatkan.Â