Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Azan Jihad Para Petualang Politik Berkedok Agama

1 Desember 2020   04:49 Diperbarui: 1 Desember 2020   05:15 1843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banser sebagai salah satu kelompok yang gigih mempertahankan keberagaman. Tempo.co

Azan pun sudah mereka ubah semau sendiri. Ada ajakan jihad dikumandangkan. Sehingga, kita harus betul-betul waspada terhadap gerakan yang sudah semakin membabi buta ini. 

Peristiwa di Sulawesi Tengah jelas menjadi cermin bagi bangsa ini untuk merefleksi diri. Ada sebagian kecil warganegara nya yang memang salah dalam memahami ajaran agama. 

Tentu tidak boleh didiamkan. Presiden Jokowi sendiri sudah mengutuk peristiwa itu. Aparat keamanan juga sudah melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris tersebut. 

Ada yang memanfaatkan agama untuk kepentingan politik juga jangan dinafikan. Agama hanya dijadikan kedok belaka. Mereka punya agenda politik yang jelas mengerikan. 

Politik bukan lagi dipergunakan sebagai sebuah upaya Pemaslahatan kehidupan sosial warganegara. Politik sudah berubah sebagai perebutan kekuasaan dengan menghalalkan kekerasan. 

Di tengah maraknya medsos, masyarakat yang kurang memiliki literasi cukup akan begitu mudah dimakan hoax yang mereka sebarkan. Cukup banyak kelompok dengan pendidikan rendah yang tidak mampu bersikap kritis terhadap berita berita palsu yang disebarkan kelompok ini. 

Jika dibumbui dengan agama, bukan hanya kelompok berpendidikan rendah saja yang termakan hoak mereka. Kelompok berpendidikan tinggi juga tumpul sikap kritisnya justru ketika bersentuhan dengan agama. Sehingga kelompok petualang politik senang memanfaatkan agama demi hasrat politik mereka. 

Seruan azan jihad yang beredar, jelas bukan peristiwa biasa. Keberanian mereka untuk melakukan hal tersebut menunjukkan bahwa ada kemungkinan akan diikuti oleh tindakan bodoh beberapa pengikutnya yang sudah mati otak. 

Aparat keamanan harus cepat bertindak. Karena hal demikian bukan cuma main main belaka. Paling tidak, pengawasan terhadap kelompok yang menyerukan jihad harus lebih ditingkatkan. 

Semua tahu, mereka hanya kelompok kecil yang genit belaka. Tapi, sikap sikap provokatif mereka semakin membuat bising saja. Akan tetapi, jika tidak diantisipasi, dapat saja mereka mendapat simpati dari orang-orang yang selama ini sudah memendam kekecewaan politik karena hasrat politik yang terlalu berlebihan. Dan lebih parah jika mereka saling memanfaatkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun