Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ke Mana Para Suami Saat WFH?

31 Oktober 2020   08:05 Diperbarui: 31 Oktober 2020   08:24 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau tak punya hati lebar, justru di saat WFH inilah bakal terjadi banyak perceraian. Pagi ketemu bini, siang ketemu bini, sore ketemu bini, eh malamnya malah harus tidur dengan bini yang sama. 

Penderitaan Kamdi juga sama. Pernikahannya dengan Harum sudah menginjak tahun keempat. Dan di tahun keempat ini pula prahara semakin runcing untuk segera diselesaikan. 

Tahun pertama, Kamdi selalu mendengarkan apa yang dikata Hanum. Semua permintaan Hanum selalu dituruti. Bahkan permintaan yang kadang tersamar dalam kata kata. 

"Mas, tahu, gak semalam Hanum mimpi apa?" tanya Hanum suatu pagi saat lagi sarapan telor dadar paling muantep karena dibikin sama Hanum setengah mateng meleleh. 

"Mana abang tahu? Ceritakan saja, sayang," Jawab Kamdi sambil melemparkan senyum paling gantengnya. 

"Hanum mimpi makan roti bakar Handana."

Kamdi paham banget. Pasti maksudnya, Hanum pengin makan roti bakar yang jauhnya 30 kilometer dari tempat tinggalnya sekarang. 

"Nanti sore abang mampir beli roti bakar yang Hanum mimpikan."

Itu tahun pertama. Tahun kedua, Kamdi giliran minta didengarkan. Kamdi mulai gak sabar dengerin Hanum ngomong. Kamdi inginnya Hanum mendengarkan. Dan Hanum nurut. Mau mendengarkan. Itung itung gantian. 

Tahun ketiga yang mulai terlihat sebagai malapetaka. Kamdi dan Hanum tak ada lagi yang mau mendengarkan. Keduanya pengin ngomong. Pengin didengarkan. Sehingga di tahun ketiga itulah, giliran tetangga yang selalu mendengarkan omongan mereka berdua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun