Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demo Menuntut Perpu, Logis?

20 Oktober 2020   17:48 Diperbarui: 20 Oktober 2020   17:57 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demo buruh dan mahasiswa menuntut dibatalkan nya UU Cipta Kerja. Tidak logis.  kenapa? Karena kalau dibatalkan berarti kembali ke kondisi awal. Padahal, kondisi awal sama sekali tidak berpihak kepada buruh juga. 

Demo  buruh dan mahasiswa juga menuntut dikeluarkannya Perpu untuk menggantikan UU Cipta Kerja.  Tidak logis. Kenapa? UU Cipta Kerja dibikin bareng antara DPR dengan pemerintah. Pemerintah itu kan presiden. Kok presiden disuruh membatalkan UU yang dibikin sendiri. 

Makanya, saya sangat tak setuju dengan demo. Karena, demo sangat berpotensi rusuh dan merugikan banyak pihak. Sementara, tujuan kemungkinan juga sulit tercapai. 

Apalagi jika demo menimbulkan korban. Dan hampir selalu terjadi. Anak-anak muda itu memprovokasi polisi. Anak-anak muda itu demo terkadang hanya untuk senang senang. Sementara, polisi mengawal demo sebagai pekerjaan. 

Bukan juga bermaksud membela kesewenangan polisi dalam menghadapi demo. Sedih juga jika ada anak muda yang mendapat perlakuan berlebihan dari polisi. 

Akan baik, jika ada demo rusuh, maka penanggung jawab demo yang seharusnya langsung ditangkap dan harus mempertanggungjawabkan semua kerugian. Jangan sampai mereka cuci tangan. 

Bagi saya, akan lebih baik kita jalan ke depan. Bukan kembali ke kondisi kemarin sebelum UU Cipta Kerja disahkan. Karena kondisi tersebut juga sangat merugikan banyak pihak. Jika ada ketidaksetujuan, masih banyak jalur dapat ditempuh. 

Mahasiswa akan lebih baik menempuh jalan yang lebih mungkin untuk membangun kesadaran semua pihak.  Terutama sesama generasi mereka. 

Kajian kajian kritis akan lebih baik dibanding gerakan gerakan jalanan. Apalagi pemerintahan sekarang toh sudah demokratis. 

Mendorong demokratisasi di dalam partai politik akan lebih bernuansa masa depan. Persoalan perpolitikan di negeri ini lebih banyak disebabkan partai politik yang tidak demokratis. Partai politik sudah dikuasai oleh keluarga tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun