Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar: Antara Kreativitas Guru dan Kebahagiaan Peserta Didik

30 Agustus 2020   11:41 Diperbarui: 30 Agustus 2020   11:36 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Bukan pemandangan aneh jika guru selalu merasa sudah bisa.  Mereka sulit sekali diajar belajar karena mereka merasa sudah pada tahap mengajar.  Kalau sudah mengajar berarti berhenti belajar.  Padahal, perkembangan dunai begitu cepat.  Keenganan guru untuk belajar akan menjadi guru semakin tertinggal.  Dan guru yang tertinggal akan menjadikan ketertinggalan yang akut terhadap peserta didiknya.

Membangun suasana belajar harus menjadi prioritas.  Saat pandemi Covid-19 muncul, terlihat sekali bagaimana gagapnya para guru dalam menjalankan suasan baru yaitu pembelajaran jarak jauh secara daring.  Banyak sekali yang gagap dengan teknologi.  Hal demikian menjadi bukti terang bederang bahwa guru selama ini memang enggan untuk terus belajar. 

Jangan tanyakan tentang kompetensi profesional guru.  Uji Kompetensi Guru yang sudah dilakukan oleh kementerian sudah sangat jelas menunjukkan bagaimana rendahnya kompetensi guru.  Dorongan untuk terus belajar akan menjadikan guru dapat menyesuaiakn keilmuannya. 

Kedua, dorongan peningkatan kreativitas guru.  Guru selama ini terbelenggu aturan-aturan yang tak jelas tujuannya.  Ketika aturan yang membelenggu itu dibuka, guru harus mampu membangun kreativitasnya setinggi mungkin.  Tak ada alasan apa pun, untuk terus amlas berkreasi.

Program Guru Penggerak seharusnya menjadi rangkaian yang sangat baik untuk mendorong kreativitas guru dalam pemebelajaran.  Bukan hanya diberi ruang, kreativitas guru dalam program guru penggerak justru dipicu dan dipacu agar semakin melambung tinggi.

Omong kosong besar jika pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan berupaya meningkatkan mutu pendidikan ansional tanpa menyentuh kreativitas guru yang sekarang ini mandeg. Guru adalah inti dari kemajuan pendidikan.  Guru yang hebat akan mampu memajukan pendidikan walaupun kurikulum berantakan.  Janganlah, pemerintah terlalu sibuk dengan kurikulum tapi melupakan gurunya.  Sudah saatnya, guru menjadi prioritas dalam setiap program pemerintah.

Semoga kepala sekolah penggerak, pengawas penggerak, dan kepala sudin penggerak akan menjadi jalan kreativitas guru semakin menaik menjulang hingga ke aras paling diharapkan.

Jika semua itu terpenuhi, sekolah akan menjadi temapat paling membahagiakan peserta didik.  Suatu hari, akan banyak peserta didik yang enggan pulang ke rumah karena sekolah sangat menyenangkan hatinya.  Tak ada lagi mimpi sekolah hebat, karena sudah emnjadi kenyatan.

Demikianlah sumbang saranku sebagai guru. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun